Dia mencontohkan bahwa saat pemilu presiden 2014 lalu, baik dari kubu Jokowi maupun kubu Prabowo Subianto, sama-sama banyak dapat hinaan dan celaan. Hinaan dan kritik itu tidak hanya secara langsung, namun juga dilakukan melalui media sosial.
Namun laporan hinaan yang baru diproses tegas adalah laporan yang menghina Jokowi. "Yang bully Pak Prabowo banyak, kenapa ini yang bully Jokowi langsung ditangkap? Enggak benar ini," ujar Fadli di rumah MA, Jumat (31/10/2014).
Dia juga mengaku setiap hari, baik sebelum maupun sesudah menjabat di DPR RI, bully di media sosial telah menjadi makanan sehari-hari.
"Saya juga tiap hari di-bully terus, ada gambar saya pakai jilbab," tambah Wakil Ketua Umum Partai Gerindra.
Terkait laporan penghinaan terhadap Prabowo, Fadli mengaku sudah mengajukan lima sampai tujuh laporan kepada polisi, tetapi baru satu yang diproses. Fadli pun berharap agar polisi dapat menangani semua laporan secara merata dan adil.
MA dituduh menghina Jokowi dengan memuat gambar yang tak senonoh di Facebook. Adapun alasan MA melakukan hal tersebut, disebut ibunya, dengan dasar iseng.
"Dia iseng saja kayak gitu, padahal anaknya baik, enggak macam-macam, enggak ngomongin politik juga," tutur MR, ibu MA.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal Pol Boy Rafli Amar menuturkan penghinaan tersebut dikatakan terkait dengan ITE (informasi dan transaksi elektronik) serta pornografi.
Pihak yang melaporkan MA adalah Henry Yosodiningrat. Henry adalah anggota Fraksi PDI Perjuangan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.