Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penghina Jokowi Ditangkap, Fadli Zon Duga Ada Kepentingan Politik

Kompas.com - 31/10/2014, 11:08 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua DPR Fadli Zon menilai janggal penangkapan MA dengan tuduhan penghinaan kepada Joko Widodo. Dia berpendapat ada kepentingan politik di balik proses hukum terhadap MA.

Dia mencontohkan bahwa saat pemilu presiden 2014 lalu, baik dari kubu Jokowi maupun kubu Prabowo Subianto, sama-sama banyak dapat hinaan dan celaan. Hinaan dan kritik itu tidak hanya secara langsung, namun juga dilakukan melalui media sosial.

Namun laporan hinaan yang baru diproses tegas adalah laporan yang menghina Jokowi. "Yang bully Pak Prabowo banyak, kenapa ini yang bully Jokowi langsung ditangkap? Enggak benar ini," ujar Fadli di rumah MA, Jumat (31/10/2014).

Dia juga mengaku setiap hari, baik sebelum maupun sesudah menjabat di DPR RI, bully di media sosial telah menjadi makanan sehari-hari.

"Saya juga tiap hari di-bully terus, ada gambar saya pakai jilbab," tambah Wakil Ketua Umum Partai Gerindra.

Terkait laporan penghinaan terhadap Prabowo, Fadli mengaku sudah mengajukan lima sampai tujuh laporan kepada polisi, tetapi baru satu yang diproses. Fadli pun berharap agar polisi dapat menangani semua laporan secara merata dan adil.

MA dituduh menghina Jokowi dengan memuat gambar yang tak senonoh di Facebook. Adapun alasan MA melakukan hal tersebut, disebut ibunya, dengan dasar iseng.

"Dia iseng saja kayak gitu, padahal anaknya baik, enggak macam-macam, enggak ngomongin politik juga," tutur MR, ibu MA.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal Pol Boy Rafli Amar menuturkan penghinaan tersebut dikatakan terkait dengan ITE (informasi dan transaksi elektronik) serta pornografi.

Pihak yang melaporkan MA adalah Henry Yosodiningrat. Henry adalah anggota Fraksi PDI Perjuangan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam Ini Berawan

Megapolitan
Saat Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Jarinya hingga Putus oleh Juru Parkir Liar…

Saat Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Jarinya hingga Putus oleh Juru Parkir Liar…

Megapolitan
Teka-teki yang Belum Terungkap dari Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang

Teka-teki yang Belum Terungkap dari Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper | Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

[POPULER JABODETABEK] RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper | Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Megapolitan
Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Megapolitan
Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Megapolitan
Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Megapolitan
Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com