Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Untuk Jakarta, Bisakah Pakai Cara Risma Tangani Kemacetan di Surabaya?

Kompas.com - 14/11/2014, 18:10 WIB
Estu Suryowati

Penulis

DENPASAR, KOMPAS.com – Salah satu wacana Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk mengatasi kemacetan di Jakarta adalah melarang sepeda motor melintasi jalan protokol seperti Jalan Merdeka Barat dan Jalan Jenderal Sudirman. Wacana itu cara juga disebut akan menekan angka polusi dan kecelakaan di Ibu Kota.

"Cara itu memang bisa menekan kemacetan. Namun, ada cara lain untuk mengelola kemacetan, seperti yang dilakukan Risma di Surabaya (Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini)," kata pengamat perkotaan dari Universitas Trisakti, Nirwono Joga, kepada Kompas.com, Jumat (14/11/2014).

Di Surabaya, Jawa Timur, Risma menerapkan Surabaya Intelligent Transport System (SITS) untuk mengelola kemacetan. Ditemui usai tukar pengalaman dalam ‘Rapat Kerja Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) SKK Migas – KKKS 2014’, Jumat, Risma menjelaskan, sistem ini bekerja untuk memonitor kemacetan di Surabaya.

Saat ini ada 1.000 kamera pengawas (CCTV) yang terpasang di jalan-jalan di Surabaya. Dari CCTV tersebut bisa dipantau tingkat kemacetan dari suatu ruas jalan untuk bisa segera diambil tindakan. “SITS itu, saat jalan penuh maka kita harus segera lakukan operasi untuk hambat jalan akses lainnya,” kata Risma.

Menurut Risma, hanya dibutuhkan kedisiplinan dan kesigapan untuk menjalankan CCTV dalam penerapan SITS ini. Jika hanya memasang CCTV tetapi tidak sigap mengurai kemacetan, kata dia, maka sistem secanggih apapun tidak akan bekerja secara efektif.

Ketika kemacetan disebabkan ada truk mogok, tutur Risma memberikan contoh, maka pemkot Surabaya langsung bergerak cepat mengirimkan mobil derek. Saat ini, kata Risma, jumlah mobil derek yang dimiliki Pemkot Surabaya masih sangat terbatas, yakni lima unit.

Meski demikian, ujar Risma, penanganan cepat bisa menekan kemacetan di kotanya. “Jadi, artinya kalau menggunakan IT ya harus disiplin,” ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Megapolitan
Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Megapolitan
Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Megapolitan
Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Megapolitan
Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut   Investasi SDM Kunci Utama

Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut Investasi SDM Kunci Utama

Megapolitan
Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Megapolitan
Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Megapolitan
Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Megapolitan
Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Megapolitan
Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

Megapolitan
DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com