Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Petugas Kereta yang Terpotret Menolong Penumpang Luka

Kompas.com - 15/11/2014, 20:13 WIB
Unoviana Kartika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Apriatna (25) adalah petugas pengawalan khusus di gerbong kereta rel listrik (KRL) Tanah Abang-Serpong. Namanya sedang menjadi perbincangan hangat di media sosial.

Semua bermula ketika seorang penumpang mengabadikan momen dia spontan membantu penumpang yang terluka.

"Kaget juga sih kalau sampai dibicarakan, enggak nyangka saja, karena memang itu kan tugas kami," ujar Apriatna dengan sedikit tersipu, saat ditemui Kompas.com, Sabtu (15/11/2014).

Bagi Apriatna, menolong penumpang yang terluka adalah bagian dari tugasnya sebagai petugas pengawalan KRL.

Menurut Apriatna, petugas pengawalan memang setiap hari membekali diri dengan kotak pertolongan pertama pada kecelakaan. Kotak tersebut dikaitkan di sabuk seragam mereka.

Karena itu, kata Apriatna, sudah seharusnya petugas pengawalan tanggap saat menjumpai penumpang terluka.

Selama dua tahun menjadi petugas pengawalan kereta, kata Apriatna, menolong penumpang seperti gambar yang viral di media sosial itu bukanlah kali pertama.

"Meski enggak tiap hari, tetapi pasti ada saja lah. Namanya juga KRL kan pasti berdesakan ya. Wajar ada hal-hal semacam itu," ujar warga Citeras, Serang, Banten ini.

Facebook Foto inilah yang menyebarluaskan tindakan sigap Apriatna--petugas pengawalan KRL--menolong penumpang yang terluka
Apriatna mengaku pernah mendapati penumpang terluka karena jatuh saat mengejar kereta atau terjepit pintu. Menolong penumpang pingsan juga pernah dia alami.

Meski demikian, lanjut Apriatna, tugasnya saat mendapati penumpang terluka atau sakit hanyalah sampai memberikan pertolongan pertama. Bila penumpang membutuhkan perawatan lebih lanjut, maka penumpang bisa mendapatkannya setelah turun dari kereta.

Penumpang bandel

Kebaikan hati Apriatna memang sedang jadi perbincangan di media sosial. Bukan berarti dia tak pernah dibuat kesal oleh penumpang yang dia kawal di kereta.

Menurut Apriatna, penumpang bandel selalu saja ada. Misalnya, sebut dia, penumpang yang hobi duduk di lantai.

Meski sudah diingatkan berkali-kali penumpang seringkali tidak mau segera berdiri. Padahal, kata dia, penumpang yang duduk di lantai akan mengganggu penumpang lain terlebih saat kereta penuh dijejali penumpang.

"Kadang kesal juga, sudah diingatkan kok tetap enggak mau berdiri. Kalau sudah begini biasanya saya minta maaf dulu, bilang baik-baik supaya penumpang itu mau berdiri," tutur Apriatna. Posisi duduk di lantai, ujar dia, memakan tempat lebih banyak daripada berdiri.

Apriatna mengatakan di kereta yang dia kawal, ada tiga petugas pengawalan lain. Dua orang bertugas di gerbong khusus perempuan dan dua petugas lain berkeliling di rangkaian gerbong selebihnya.

Menurut Apriatna, sudah sepatutnya seluruh petugas pengawalan bersikap ramah kepada penumpang. Ia berharap pengekposan terhadap tugasnya ini membuat lebih banyak petugas terinspirasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ayah di Jaktim Setubuhi Anak Kandung sejak 2019, Korban Masih di Bawah Umur

Ayah di Jaktim Setubuhi Anak Kandung sejak 2019, Korban Masih di Bawah Umur

Megapolitan
Sempat Tersendat akibat Tumpahan Oli, Lalu Lintas Jalan Raya Bogor Kembali Lancar

Sempat Tersendat akibat Tumpahan Oli, Lalu Lintas Jalan Raya Bogor Kembali Lancar

Megapolitan
Ibu di Jaktim Rekam Putrinya Saat Disetubuhi Pacar, lalu Suruh Aborsi Ketika Hamil

Ibu di Jaktim Rekam Putrinya Saat Disetubuhi Pacar, lalu Suruh Aborsi Ketika Hamil

Megapolitan
Komnas PA Bakal Beri Pendampingan Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Komnas PA Bakal Beri Pendampingan Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Megapolitan
Penanganan Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Lambat, Pelaku Dikhawatirkan Ulangi Perbuatan

Penanganan Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Lambat, Pelaku Dikhawatirkan Ulangi Perbuatan

Megapolitan
Pendaftaran PPDB Jakarta Dibuka 10 Juni, Ini Jumlah Daya Tampung Siswa Baru SD hingga SMA

Pendaftaran PPDB Jakarta Dibuka 10 Juni, Ini Jumlah Daya Tampung Siswa Baru SD hingga SMA

Megapolitan
Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Megapolitan
Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Megapolitan
Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Megapolitan
Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Megapolitan
Polisi Gadungan di Jaktim Palak Pedagang dan Warga Selama 4 Tahun, Raup Rp 3 Juta per Bulan

Polisi Gadungan di Jaktim Palak Pedagang dan Warga Selama 4 Tahun, Raup Rp 3 Juta per Bulan

Megapolitan
Pelajar dari Keluarga Tak Mampu Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis Lewat PPDB Bersama

Pelajar dari Keluarga Tak Mampu Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis Lewat PPDB Bersama

Megapolitan
Dua Wilayah di Kota Bogor Jadi 'Pilot Project' Kawasan Tanpa Kabel Udara

Dua Wilayah di Kota Bogor Jadi "Pilot Project" Kawasan Tanpa Kabel Udara

Megapolitan
Keluarga Korban Begal Bermodus 'Debt Collector' Minta Hasil Otopsi Segera Keluar

Keluarga Korban Begal Bermodus "Debt Collector" Minta Hasil Otopsi Segera Keluar

Megapolitan
Masih di Bawah Umur, Pelaku Perundungan Siswi SMP di Bogor Tak Ditahan

Masih di Bawah Umur, Pelaku Perundungan Siswi SMP di Bogor Tak Ditahan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com