Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelaku Tawuran yang Tewaskan Andi Dikeluarkan dari Sekolah

Kompas.com - 17/11/2014, 16:25 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Para pelajar SMAN 109 dan SMAN 60 yang terlibat dalam aksi tawuran yang menewaskan Andi Audi Pratama (16) dikeluarkan dari sekolah masing-masing. Keputusan tersebut mengacu pada instruksi Pelaksana Tugas Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama.

"Guru-guru telah berkesimpulan kalau para peserta didik itu akan dibina oleh orangtua masing-masing. Sekolah sudah angkat tangan. Jadi, mereka di-drop out," kata Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Lasro Marbun, di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (17/11/2014).

Menurut Lasro, berdasarkan laporan dari pihak sekolah masing-masing, kebanyakan dari para pelajar ini baru kali pertama terlibat aksi tawuran. Data tersebut menjadi dasar bahwa para siswa itu hanya dikeluarkan, dan tak boleh lagi belajar di SMA negeri di DKI Jakarta.

"Kalau berkali-kali terlibat tawuran, maka tidak diizinkan sekolah di Jakarta. Solusinya, mereka harus bertobat," ujar Lasro. Lebih lanjut, dia mengatakan bahwa saat ini Dinas Pendidikan DKI sedang mendeteksi keberadaan kelompok atau geng-geng yang ada di sekolah.

Menurut Lasro, sudah ada 15 geng yang dibubarkan oleh Dinas Pendidikan DKI Jakarta. "Paling banyak memang geng di wilayah Jakarta Selatan karena dilihat dari luasnya dan tingkat ekonomi yang lebih tinggi. Saya akan terus ke lapangan untuk mengecek keberadaan geng-geng itu," imbuh Lasro.

Seperti diberitakan, peristiwa tawuran yang melibatkan pelajar SMAN 109 dan SMAN 60 terjadi pada Jumat (8/11/2014) malam. Peristiwa tersebut menewaskan Andi Audi Pratama, siswa kelas XI SMA 109 Jakarta. Ia diduga menjadi korban pengeroyokan.

Tubuh Andi ditemukan sekarat di sekitar Pejaten Village, dan dilarikan ke RS JMC, Pancoran, Jakarta Selatan, sekitar pukul 23.00 WIB. Meski sempat mendapatkan pertolongan di rumah sakit itu, nyawa Andi tak terselamatkan. Di tubuh Andi terdapat sejumlah luka bacok, seperti di kedua betis, tangan, dan bahu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Megapolitan
Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Megapolitan
Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Pelaku Kesal Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Pelaku Kesal Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Megapolitan
Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Megapolitan
17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

Megapolitan
Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Megapolitan
Viral Video Geng Motor Bawa Sajam Masuk Kompleks TNI di Halim, Berakhir Diciduk Polisi

Viral Video Geng Motor Bawa Sajam Masuk Kompleks TNI di Halim, Berakhir Diciduk Polisi

Megapolitan
Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Megapolitan
Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Megapolitan
Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Megapolitan
DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

Megapolitan
Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Megapolitan
Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com