Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BNPB: Ribuan Jiwa Kena Dampak Banjir Jakarta

Kompas.com - 21/11/2014, 03:03 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan, ribuan jiwa terkena dampak banjir yang terjadi di Jakarta Selatan dan Jakarta Timur akibat hujan deras pada hulu Sungai Ciliwung.

"Hujan deras yang terjadi di hulu Sungai Ciliwung pada Rabu (19/11) telah menyebabkan 19 RW di lima kelurahan di Jakarta Timur dan Jakarta Selatan terendam banjir dimana sebanyak 1.086 jiwa telah mengungsi," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho di Jakarta, Kamis (20/11/2014).

Ia menyampaikan di Kelurahan Rawa Jati dan Kelurahan Bidara Cina tinggi air sekitar 30-100 centimeter, sedangkan di Kelurahan Bidara Cina, Kelurahan Kampung Melayu, dan Kelurahan Cawang mencapai 30-400 centimeter.

"Semua daerah yang terdampak banjir tersebut berada di sepanjang bantaran Sungai Ciliwung dimana tinggi muka air di Bendung Katulampa dan Depok saat ini Siaga IV atau normal sedangkan di Manggarai Siaga III," kata dia.

Menurut Sutopo, setiap tahun daerah ini selalu terendam banjir karena pemukiman berada di bantaran sungai, bahkan ada yang berada di tengah sungai sehingga rentan .

Penduduk yang tinggal di sepanjang bantaran sungai dari Kelurahan Srengseng Sawah hingga Manggarai lebih dari 34.000 kepala kelaurga.

"Jumlah penduduk ini setara dengan penduduk di Kabupaten Bengkulu Selatan atau Pidie Jaya, jika harus di relokasi maka suatu pekerjaan yang besar dan tidak mudah guna membebaskan lahan bantaran sungai Ciliwung," kata dia.

Sementara itu, banjir banjir akibat luapan Sungai Cikeas, Sungai Cileungsi dan Sungai Bekasi yang berhulu di Bogor telah menggenangi 1.355 kepala keluarga di beberapa perumahan di Kecamatan Jati Asih, Kota Bekasi pada Kamis.

Tercatat di Villa Jati Rasa 10 RT atau 500 kepala keluarga terendam banjir, sedangkan di Perum Angkatan Laut tiga RT dihuni 180 kepala keluarga , Perum Kemang Ifi Graha dua RT terdiri atas 150 kepala keluarga.

Kemudian, Pondok Mitra Lestari tiga RT dihuni 150 kepala keluarga, Pekayon Indah dua RT sebanyak 110 kepala keluarga dan Perum Jaka Kencana satu RT 65 kepala keluarga.

"Saat ini banjir telah surut dan warga membersihkan lumpur akibat banjir," kata dia.

BNPB mengimbau kepada masyarakat untuk selalu meningkatkan kewaspadaan karena banjir akan terus mengancam mengingat puncak hujan akan tejadi pada Januari 2015 mendatang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Anak-anak Rawan Jadi Korban Kekerasan Seksual, Komnas PA : Edukasi Anak Sejak Dini Cara Minta Tolong

Anak-anak Rawan Jadi Korban Kekerasan Seksual, Komnas PA : Edukasi Anak Sejak Dini Cara Minta Tolong

Megapolitan
Ditipu Oknum Polisi, Petani di Subang Bayar Rp 598 Juta agar Anaknya Jadi Polwan

Ditipu Oknum Polisi, Petani di Subang Bayar Rp 598 Juta agar Anaknya Jadi Polwan

Megapolitan
Polisi Periksa Selebgram Zoe Levana Terkait Terobos Jalur Transjakarta

Polisi Periksa Selebgram Zoe Levana Terkait Terobos Jalur Transjakarta

Megapolitan
Polisi Temukan Markas Gangster yang Bacok Remaja di Depok

Polisi Temukan Markas Gangster yang Bacok Remaja di Depok

Megapolitan
Polisi Periksa General Affair Indonesia Flying Club Terkait Pesawat Jatuh di Tangsel

Polisi Periksa General Affair Indonesia Flying Club Terkait Pesawat Jatuh di Tangsel

Megapolitan
Progres Revitalisasi Pasar Jambu Dua Mencapai 90 Persen, Bisa Difungsikan 2 Bulan Lagi

Progres Revitalisasi Pasar Jambu Dua Mencapai 90 Persen, Bisa Difungsikan 2 Bulan Lagi

Megapolitan
Pemerkosa Remaja di Tangsel Mundur dari Staf Kelurahan, Camat: Dia Kena Sanksi Sosial

Pemerkosa Remaja di Tangsel Mundur dari Staf Kelurahan, Camat: Dia Kena Sanksi Sosial

Megapolitan
Tersangka Pembacokan di Cimanggis Depok Pernah Ditahan atas Kepemilikan Sajam

Tersangka Pembacokan di Cimanggis Depok Pernah Ditahan atas Kepemilikan Sajam

Megapolitan
Kasus DBD 2024 di Tangsel Mencapai 461, Dinkes Pastikan Tak Ada Kematian

Kasus DBD 2024 di Tangsel Mencapai 461, Dinkes Pastikan Tak Ada Kematian

Megapolitan
Selebgram Zoe Levana Terobos dan Terjebak di 'Busway', Polisi Masih Selidiki

Selebgram Zoe Levana Terobos dan Terjebak di "Busway", Polisi Masih Selidiki

Megapolitan
Terobos Busway lalu Terjebak, Selebgram Zoe Levana Bakal Diperiksa

Terobos Busway lalu Terjebak, Selebgram Zoe Levana Bakal Diperiksa

Megapolitan
Sulitnya Ungkap Identitas Penusuk Noven di Bogor, Polisi: Pelaku di Bawah Umur, Belum Rekam E-KTP

Sulitnya Ungkap Identitas Penusuk Noven di Bogor, Polisi: Pelaku di Bawah Umur, Belum Rekam E-KTP

Megapolitan
Sendi Sespri Iriana Diminta Jokowi Tingkatkan Popularitas dan Elektabilitas untuk Maju Pilkada Bogor

Sendi Sespri Iriana Diminta Jokowi Tingkatkan Popularitas dan Elektabilitas untuk Maju Pilkada Bogor

Megapolitan
Terlibat Jaringan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass, 6 WNI Ditangkap

Terlibat Jaringan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass, 6 WNI Ditangkap

Megapolitan
Bikin Surat Perjanjian dengan Jakpro, Warga Sepakat Tinggalkan Rusun Kampung Susun Bayam

Bikin Surat Perjanjian dengan Jakpro, Warga Sepakat Tinggalkan Rusun Kampung Susun Bayam

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com