Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PDI-P Tegaskan Belum Ada Keputusan Resmi Cawagub

Kompas.com - 21/11/2014, 16:53 WIB
Adysta Pravitra Restu

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) masih belum menyebutkan usulan nama calon wakil gubernur. Ketua Fraksi PDI-P DPRD DKI Jakarta, Jhonny Simanjuntak, mengatakan belum ada pernyataan resmi atas usulan nama calon wakil gubernur pendamping Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama.

"Secara resmi belum ada keputusan dari Dewan Pimpinan Pusat (DPD) PDI-P atas pengajuan wagub," kata Jhonny di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jumat (21/11/2014).

Jhonny mengungkapkan, proses untuk calon di tingkat gubernur ialah dari usulan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Jakarta kepada DPP. Nantinya, kata dia, DPP PDI-P yang memutuskan calon wakil gubernur atas usulan DPD tersebut. Dengan begitu, lanjut dia, belum ada keputusan final calon wakil gubernur dari partai berlambang banteng moncong putih tersebut.

Menanggapi pernyataan Basuki yang menginginkan orang birokrasi menjadi pendamping kepemimpinan Jakarta kelak, Jhonny menilai tidak ada yang membedakan partai politik dengan nonpartai politik. Saat ini, kata dia, wagub dapat membangun Ibu Kota bersama Basuki.

"Kalau sekarang wagub kosong, ya itu bilang saja fiktif. Masih ada calon (wagub) didukung oleh partai politik juga. Sekarang tinggal bangun Jakarta bersamanya saja gimana (Basuki-Wagub)," kata Jhonny.

Sebagai politisi dari partai tersebut, Jhonny mengaku tidak mendapat kabar rapat internal mengenai wagub DKI Jakarta, Kamis sore. Pernah suatu rapat, Jhonny mendengar kabar wakil gubernur DKI Jakarta pendamping Basuki.

"Pasti ada rapat sebelumnya. Saya dengar waktu itu, katanya 15 hari setelah pelantikan gubernur (akan ada wagub). Tapi itu saya tidak ikut rapat saya hanya dengar saja," kata Jhonny.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Megapolitan
Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Megapolitan
Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Megapolitan
Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Megapolitan
Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Megapolitan
3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Megapolitan
Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Megapolitan
Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Megapolitan
Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Megapolitan
Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Megapolitan
Gelar 'Napak Reformasi', Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Gelar "Napak Reformasi", Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Megapolitan
Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Megapolitan
Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com