Salah satunya adalah ayah Ade Sara, Suroto. Sejak berakhirnya sidang pekan lalu, Suroto mengaku selalu menghitung mundur hari yang ia lalui sampai tiba hari putusan pada 9 Desember mendatang. Hari ini, dia masih akan mengikuti proses sidang terakhir, yaitu sidang duplik Assyifa.
Menghadiri sidang, kata Suroto, membuat beragam perasaan bercampur menjadi satu. "Seperti pagi ini, saya merasa khawatir," ujar Suroto kepada Kompas.com, Selasa (2/12/2014).
Suroto khawatir, pembelaan yang akan dilakukan Assyifa dan tim pengacaranya akan semakin membabi buta, bahkan sampai terkesan tidak rasional. Suroto khawatir hal ini akan berdampak besar pada vonis terdakwa.
Hafitd dan Assyifa memiliki kesempatan untuk melakukan pembelaan berkali-kali. Namun, dia, sebagai orangtua korban, hanya bisa memberi kesaksian sekaligus pembelaan terhadap putri semata wayangnya sebanyak satu kali saja. Suroto juga khawatir, menjelang sidang putusan minggu depan, akan ada hal yang dilakukan tim pengacara Assyifa untuk mengundurkan jadwal sidang vonis.
Suroto teringat saat seharusnya Assyifa melakukan pembelaan beberapa minggu lalu, tim pengacara menyatakan belum siap terhadap nota pembelaannya sehingga sidang pleidoi untuk Assyifa harus diundur satu minggu kemudian.
"Kalau hari ini dupliknya Assyifa belum siap, apakah dianggap gugur atau diberi kesempatan lagi? Karena hakim sudah bilang vonis tanggal 9 Desember," ujar Suroto.
Walau demikian, ada perasaan senang yang dirasakan Suroto pada hari-hari menjelang sidang vonis ini. Sanak saudaranya dari Semarang datang untuk memberi dukungan langsung kepada orangtua Ade Sara.
Suroto dan istrinya, Elisabeth, tidak akan menghadapi sidang penentu pembunuh putrinya seorang diri. Dukungan dari kerabat dan juga sahabat masih mengalir deras hingga saat ini, meskipun perasaan sedih masih tetap ada.
Perasaan sedih itu akan selalu ada di dalam hati Suroto dan Elisabeth, yaitu perasaan sedih yang timbul karena tahu bahwa putri mereka, Ade Sara Angelina Suroto, tidak berada di tengah-tengah keluarga besar lagi untuk selamanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.