"Tersangka cek denyut nadi korban setelah tewas dicekik. Habis itu, baru berangkat ke rumah kos di Kemang," kata Kasat Reskrim Polresta Bandara Soekarno-Hatta Ajun Komisaris Polisi Azhari Kurniawan, Rabu (10/12/2014).
Azhari menuturkan bahwa Jean ingin memastikan Sri sudah meninggal setelah dicekik selama kurang lebih tiga menit di dalam mobil milik Sri, Honda Freed B 136 SRI. Dengan mengetahui itu, kata Azhari, hal ini memperkuat fakta bahwa tersangka membunuh korban dengan keinginannya sendiri dan dalam kondisi sadar.
Sebelumnya, mereka berdua sempat berada di tempat hiburan malam yang berada di kawasan Jakarta Barat. Meski demikian, Azhari menegaskan baik JAH maupun Sri tidak dalam pengaruh minuman keras atau obat-obatan terlarang. "Tidak ada, mereka tidak mabuk," ucap Azhari.
Sri dibunuh JAH di Jalan Prapanca Raya, Jakarta Selatan, pada Sabtu (15/11/2014) dini hari. Pembunuhan tersebut diawali dengan pertengkaran di antara mereka yang berujung pada peristiwa JAH menindih dan mencekik Sri.
Setelah Sri meninggal dan JAH memeriksa denyut nadinya, dia beranjak membawa mobil dengan mayat Sri ke kos di daerah Kemang, Jakarta Selatan, untuk mengganti pakaiannya yang terkena batuk darah Sri saat dicekik.
Dari Kemang, JAH pergi ke tol JORR arah Bandara Soekarno-Hatta dan membuang bajunya yang terkena darah Sri di pinggir jalan. Kemudian, Jean memarkirkan mobil Sri di area parkir Bandara Soekarno-Hatta lalu menaiki pesawat menuju Denpasar, Bali.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.