Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Mereka Mau Enak, tetapi Nyusahin Orang"

Kompas.com - 10/12/2014, 16:42 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Demo buruh yang terjadi di Jakarta, Rabu (10/12) siang, tidak hanya  menyebabkan kelumpuhan lalu lintas, tetapi juga kerugian bagi mereka yang menggunakan angkutan umum. Misalnya saja, bus transjakarta yang berhenti beroperasi di koridor 1 atau tujuan Blok M-Kota.

Dengan berhenti beroperasinya bus transjakarta, para pengguna Transjakarta harus mencari alternatif kendaraan umum lainnya. Salah satunya adalah menumpang bus kopaja dan metromini yang memiliki rute searah transjakarta.

Sayangnya, ketika penumpang menaiki bus kota tersebut, bus harus berhadapan dengan kemacetan. Bahkan, banyak pengemudi Kopaja dan Metromini yang menurunkan penumpang di tengah jalan karena kemacetan berkepanjangan. Atas hal ini, para penumpang merasa dirugikan.

Rinda, penumpang bus metromini 640 jurusan Pasar Minggu-Tanah Abang diturunkan di depan Menara Bank BCA di Jalan MH Thamrin karena bus yang dikendarainya tidak ingin terjebak kemacetan.

"Saya tadi naik dari Benhil, mbak. Di sana, saya tadi mau naik transjakarta terus pas sampai loket ternyata tutup, jadi cari angkutan lain. Tapi begitu naik metromini, malah diturunin, ada demo katanya," ujar perempuan berkerudung yang hendak menuju Sarinah itu.

Ia bercerita, penumpang lainnya pun mengeluhkan hal serupa. Tidak hanya itu, Rinda juga merasa kesal dengan pendemo karena kerap kali membuat orang lain menanggung kesulitan.

"Menyampaikan pendapat boleh, tapi jangan sampai nyusahin orang banyak dong. Kan kasihan orang yang enggak bawa kendaraan, kasihan penumpang, pengemudi," tambahnya.

Ia kecewa dengan tingkah para buruh yang bukan hanya sekali saja membuat Jakarta macet, tetapi sudah beberapa kali. Rinda menyarankan, lebih baik para buruh bekerja dengan giat.

"Kerja aja yang bener. Mereka mau enak tapi nyusahin orang, itukan enggak boleh. Pikirkan orang juga kepentingan," tutupnya.

Untuk mempercepat perjalanan menuju Sarinah, Rindah akhirnya memilih menggunakan ojek karena lebih cepat. (Agustin Setyo Wardani)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam Ini Berawan

Megapolitan
Saat Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Jarinya hingga Putus oleh Juru Parkir Liar…

Saat Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Jarinya hingga Putus oleh Juru Parkir Liar…

Megapolitan
Teka-teki yang Belum Terungkap dari Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang

Teka-teki yang Belum Terungkap dari Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper | Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

[POPULER JABODETABEK] RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper | Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Megapolitan
Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Megapolitan
Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Megapolitan
Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Megapolitan
Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com