Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Bersihkan Sampah Pesta Tahun Baru di TMII, Petugas Diserbu Geng Motor Bersenjata

Kompas.com - 01/01/2015, 11:30 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Geng motor kembali berbuat ulah di wilayah Jakarta Timur. Setelah menodong anggota buru sergap (Buser) Polsek Ciracas Bripka Agung beberapa waktu lalu, kini geng motor nekat melukai pekerja harian lepas (PHL) Sudin Kebersihan Jakarta Timur yang tengah membersihkan sampah.

Korban yang bernama Mumuh Maulana (30) ini akhirnya dirujuk oleh rekannya ke Rumah Sakit Haji, Pondok Gede, Jakarta Timur untuk mendapat perawatan medis akibat luka bacok di bagian punggung dan kepalanya.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, peristiwa berawal saat Mumuh bersama 19 rekannya tengah membersihkan sampah bekas pesta malam pergantian tahun 2015 di Jalan Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Raya, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur pada Kamis (1/1/2015) pukul 03.00.

Saat memungut sampah di depan Masjid At-Tien, tiba-tiba segerombolan pengendara motor yang dilengkapi senjata tajam langsung menyerang.

Aksi geng motor itu membuat para petugas kebersihan terkejut dan langsung berhamburan menyelamatkan diri. Saking takutnya dengan senjata tajam yang dibawa geng motor itu, beberapa petugas kebersihan ada yang terjun dan bersembunyi di saluran air.

Bahkan ada yang melompat pagar Masjid At-Tien dan Padepokan Pencak Silat untuk menyelamatkan diri. Namun nahas bagi Mumuh, niatnya mau menyelamatkan diri, ia malah terkena bacokan celurit terlebih dahulu di bagian punggungnya. Pria asal Jakarta ini pun langsung tersungkur.

Meski Mumuh telah terkapar, namun pelaku terus melukainya dengan membacok kepala. Melihat Mumuh bersimbah darah, pelaku langsung melarikan diri ke arah Cipayung. Saat pelaku kabur, rekan-rekannya kembali ke lokasi dan membawa Mumuh ke RS Haji untuk mendapatkan perawatan medis.

Kasudin Kebersihan Jakarta Timur, Apul Silalahi, menyayangkan lemahnya sistem pengamanan saat malam Tahun Baru, sehingga pelaku berhasil melarikan diri. Dia berharap pihak kepolisian segera mengusut dan menangkap para pelaku.

"Motifnya pembacokannya apa saya tidak tahu, yang pasti pada saat anggota saya membersihkan sampah sisa-sisa malam Tahun Baru, tiba-tiba mereka diserang pengendara motor yang membawa celurit," ujar Apul.

Apul mengatakan, saat mendengar kejadian tersebut, jajarannya langsung menghubungi polisi melalui telepon seluler. Tak lama kemudian datang petugas kepolisian menggunakan dua mobil patroli kota (Patko). Namun sayangnya polisi tidak menemukan pelaku yang sudah kabur.

Akibat kejadian tersebut, kata Apul, Mumuh mengalami luka bacok pada punggung dan kepala bagian belakang. Korban mendapatkan belasan jahitan dari tim medis yang menanganinya di RS Haji. Meski demikian, Mumuh diperbolehkan pulang dan berobat jalan pada pukul 07.00 tadi

"Karena diperbolehkan pulang, akhirnya Mumuh diantar pulang ke rumahnya di kawasan Pondok Rangon, Cipayung, Jakarta Timur oleh teman-temannya," kata Apul. (Fitriyandi Al Fajri)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com