Direktur Sumber Daya Manusia dan Umum PT Transjakarta, Sri kuncoro, menjelaskan panjang jalan yang dilalui oleh transjakarta empat kali lipat ketimbang panjang rel yang dilalui KRL commuter line yang apabila ditotal hanya mencapai 50 kilometer.
"Tetapi jumlah penumpang transjakarta baru 370 ribu orang per hari, sedangkan penumpang KRL sudah mencapai 700 ribu orang per hari," kata Sri dalam acara "refleksi 11 tahun pelayanan transjakarta", di Sarinah, Jakarta Pusat, Kamis (15/1/2015). [Baca: Dirgahayu Transjakarta, Ini Harapan Pengguna Setiamu...]
Mantan jajaran direksi PT Kereta Api Indonesia itu memaparkan, pelonjakan penumpang KRL terjadi pada sekitar 2013, saat dilakukannya perombakan sistem pelayanan, mulai dari pembenahan stasiun, tiket, maupun perbaikan unit.
Sri berujar, perombakan pada sistem pelayanan KRL kemudian juga meyebabkan penumpang yang tadinya banyak naik ke atas atap kereta, hilang dengan sendirinya.
"Ignasius Jonan (Direktur Utama PT KAI saat itu) bilang pakai sistem. Intinya pada sistem. Dulunya banyak penumpang naik ke atas, sekarang jadi tidak ada. Penumpang melonjak dari 150 ribu meningkat jadi 650 ribu penumpang," ujar dia.
Menurut Sri, perombakan sistem ala PT KAI itulah yang akan diterapkan PT Transjakarta untuk memperbaiki layanan bus transjakarta. Cara-cara yang rencananya akan dilakukan adalah membenahi halte, memperbanyak dan membenahi armada bus, dan menyempurnakan tiket elektronik.
"Membenahi personel juga akan menjadi prioritas saya. Saya harus menerima semua pegawai transjakarta (UP Transjakarta), baik itu yang baik maupun yang buruk. Jadi kita akan terus melakukan pembinaan," ucap dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.