Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan Polisi Masih Biarkan Pengendara Masuk Jalur Transjakarta

Kompas.com - 16/01/2015, 14:52 WIB
Unoviana Kartika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Penerobos jalur transjakarta seharusnya ditindak sesuai dengan aturan yang berlaku. Namun, pada saat-saat tertentu, polisi masih membiarkan pengendara masuk ke jalur transjakarta. Kenapa?

Wakil Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Bakharudin mengatakan, kondisi tersebut hanya terjadi saat polisi melakukan diskresi atau kebebasan mengambil keputusan sendiri di setiap situasi yang dihadapi.

Hal ini diakibatkan kondisi kemacetan lalu lintas yang sudah sangat parah di persimpangan-persimpangan jalan tertentu. "Di persimpangan-persimpangan dengan tingkat kemacetan tinggi, jalur busway bila tidak diisi (lalu lintas) akan stuck semua. Jadi, petugas harus mengambil diskresi," ujar dia saat dihubungi, Jumat (16/1/2015).

Ia mencontohkan, perempatan yang kerap dilakukan "diskresi" adalah persimpangan Jalan Rasuna Said dengan Jalan Gatot Subroto. Pada jam-jam tertentu, persimpangan tersebut sangat padat, arus lalu lintas hampir tidak bergerak. Karena itu, polisi pun membiarkan pengendara untuk memasuki jalur transjakarta.

Kendati demikian, Bakharudin menegaskan, jajarannya tetap melaksanakan penindakan, terutama kendaraan yang melanggar jalur transjakarta. Penindakan, kata dia, sebaiknya dilakukan bersama-sama dengan PT Transportasi Jakarta.

"Ini supaya penindakan lebih efektif, tidak korupsi, kolusi, dan nepotisme, efisiensi tenaga, dan sebagainya. Secara hukum juga bisa dipertanggungjawabkan," ujarnya.

Bakharudin menyarankan PT Transportasi Jakarta untuk segera menambah unitnya supaya headway (jarak antarbus) menjadi lebih singkat, supaya masyarakat lebih memilih menaiki angkutan umum daripada kendaraan pribadi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi: Kami Butuh Partisipasi Warga untuk Atasi Tawuran

Polisi: Kami Butuh Partisipasi Warga untuk Atasi Tawuran

Megapolitan
Toko Pakaian di Pecenongan Terbakar, Kepulan Asap Putih Bikin Pemadam Kewalahan

Toko Pakaian di Pecenongan Terbakar, Kepulan Asap Putih Bikin Pemadam Kewalahan

Megapolitan
Harapan Masyarakat untuk RTH Tubagus Angke, Nyaman Tanpa Praktik Prostitusi...

Harapan Masyarakat untuk RTH Tubagus Angke, Nyaman Tanpa Praktik Prostitusi...

Megapolitan
Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Mei 2024

Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Mei 2024

Megapolitan
Nahas, Balita di Matraman Tewas Terperosok ke Selokan Saat Main Hujan-hujanan

Nahas, Balita di Matraman Tewas Terperosok ke Selokan Saat Main Hujan-hujanan

Megapolitan
Proyek Pengembangan Stasiun Tanah Abang Ditargetkan Rampung Akhir 2024

Proyek Pengembangan Stasiun Tanah Abang Ditargetkan Rampung Akhir 2024

Megapolitan
Polisi Bakal Pertemukan Perwakilan Warga Klender dan Cipinang Muara demi Atasi Tawuran di Pasar Deprok

Polisi Bakal Pertemukan Perwakilan Warga Klender dan Cipinang Muara demi Atasi Tawuran di Pasar Deprok

Megapolitan
Ketika Si Kribo Apes Usai 'Diviralkan' Pemilik Warteg karena Bayar Makan Sesukanya...

Ketika Si Kribo Apes Usai "Diviralkan" Pemilik Warteg karena Bayar Makan Sesukanya...

Megapolitan
3 Orang Tewas akibat Kebakaran Kapal di Muara Baru

3 Orang Tewas akibat Kebakaran Kapal di Muara Baru

Megapolitan
PPKUKM Akui Tumpukan Sampah 3 Ton Jadi Faktor Utama Sepinya Lokbin Pasar Minggu

PPKUKM Akui Tumpukan Sampah 3 Ton Jadi Faktor Utama Sepinya Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
3 Kapal Nelayan di Muara Baru Terbakar akibat Mesin Pendingin Ikan Meledak

3 Kapal Nelayan di Muara Baru Terbakar akibat Mesin Pendingin Ikan Meledak

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, Demokrat Ungkap Kriteria yang Cocok Jadi Cagub Jakarta

Jelang Pilkada 2024, Demokrat Ungkap Kriteria yang Cocok Jadi Cagub Jakarta

Megapolitan
Upaya Mencari Titik Terang Kasus Junior Tewas di Tangan Senior STIP

Upaya Mencari Titik Terang Kasus Junior Tewas di Tangan Senior STIP

Megapolitan
Pelaku Pembunuhan Kakak Tiri di Medan Serahkan Diri ke Polresta Bogor

Pelaku Pembunuhan Kakak Tiri di Medan Serahkan Diri ke Polresta Bogor

Megapolitan
Cerita Warga Trauma Naik JakLingko, Tegur Sopir Ugal-ugalan Malah Diteriaki 'Gue Orang Miskin'...

Cerita Warga Trauma Naik JakLingko, Tegur Sopir Ugal-ugalan Malah Diteriaki "Gue Orang Miskin"...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com