Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 22/01/2015, 07:10 WIB
KOMPAS.com - Tabrakan maut terjadi di ruas Jalan Arteri Pondok Indah, Jakarta, Selasa (20/1/2015) malam. Empat orang tewas dan sedikitnya dua orang mengalami luka-luka.

Sebuah mobil Mitsubishi Outlander yang dikemudikan C (22) menabrak sejumlah mobil dan sepeda motor. Seperti dikutip dari laman portal berita Kompas.com beberapa saat sebelum tabrakan itu, lingkar kemudi tidak dipegang oleh C.

Diduga kuat terjadi perselisihan yang memicu perebutan kendali mobil dan membuat sopir sebelumnya turun dari mobil tersebut. C yang kemudian menguasai kemudi mobil dan tidak bisa menguasai dirinya itu akhirnya menabrak enam sepeda motor dan dua mobil sebelum akhirnya menimbulkan korban.

Kegeraman warga di lokasi kejadian muncul segera setelah peristiwa tersebut karena C berupaya kabur setelah berhasil keluar dari mobil. Kegeraman itu pula yang tecermin di linimasa Twitter hingga Rabu (21/1) pagi.

Bisma Nugraha dengan akun ‏@bismanugraha menulis: Pagi-pagi dibuat geram dg baca berita tabrak lari di arteri pondok indah! Turut berduka untuk keluarga korban kecelakaan lalu lintas :(.

Kegeraman senada diutarakan Aditya P Nugraha dengan akun @alfabloodtype yang menulis: Baru baca kecelakaan Outlander hajar Avanza ama motor di Pondok Indah, itu orang mabok, teler apa nekad?? Turut berduka bagi para korban.

Sementara pengguna akun @Nieyzar_ mengatakan: Speechless gwa baca berita Kecelakaan beruntun di Pondok Indah tadi malem, bener2 gila itu pengemudinya.

Dalam tujuh jam terakhir, frasa ”Kecelakaan Pondok Indah” telah dipergunakan 3.152 kali yang dicatat aplikasi Topsy pada pukul 09.00. Selain sejumlah ungkapan kegeraman, nuansa kesedihan juga terasa dalam sejumlah kicauan yang diunggah.

Rahma Mary dengan akun @RahmaMary menulis: Baru mendapat kabar, suami seorang kwn baik yg jg dosen IPB meninggal krn kecelakaan semlm di pondok indah. Innalillahi....

Andhika Wijaya dengan akun ‏@midorimay menulis: Ada kecelakaan tabrak lari di Gandaria City dan Pondok Indah. Jalur sehari2 keluarga gw. +_+;.

Sementara Indra Yudhistira yang menggunakan akun ‏@indrayr mengatakan: Indosiar kehilangan salah satu karyawan terbaiknya Mahyudi Herman yg menjadi korban kecelakaan beruntun di Arteri Pondok Indah tadi malam. ()

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Megapolitan
Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Megapolitan
Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Megapolitan
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com