Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok Curiga Ada Sabotase Penyebab Jakarta Utara Banjir

Kompas.com - 26/01/2015, 11:17 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama yang akrab disapa Ahok  mencurigai ada sabotase saat banjir melanda Ibu Kota pada Jumat (23/1/2015) pekan lalu.

"Beberapa hari lalu, jika hujan besar pun tidak pernah ada banjir, tapi ketika hari Jumat, ada laporan genangan di 36 titik, saya curiga ada sabotase," kata Basuki di Jakarta, Senin (26/1/2015).

"Saya lihat Katulampa aman, laut juga normal, rumah pompa masih berfungsi, terlebih rumah pompa dan pintu air juga sudah diawasi oleh kamera CCTV agar tidak macam-macam," katanya.

Setelah diselidiki, katanya, penyebab terendamnya wilayah utara Jakarta ternyata ada lubang di tanggul Kali Sunter depan Mal Artha Gading yang sengaja dibuat oleh kontraktor untuk jalan masuk kendaraan berat.

"Ini sabotase, mereka beralasan tanggul tersebut dijebol bertujuan sebagai jalan masuk peralatan berat untuk melakukan pengerukan lumpur di dasar sungai," katanya.

Menurut dia, sungai tersebut dikeruk oleh kontraktor di bawah pengawasan Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung-Cisadane Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Dia juga mempertanyakan keputusan menjebol tanggul tersebut dilakukan karena biasanya harus ada kajian terlebih dahulu.

Selain itu, menurut dia, tindakan menjebol tanggul saat musim hujan merupakan tindakan yang gegabah.

"Menjebol tanggul itu saat musim hujan sangat gegabah karena tanggul tersebut tidak mungkin diperbaiki dalam kondisi musim hujan. Satu hari pun tidak akan bisa," katanya.

Dia menambahkan, setelah menurunkan stafnya ke lokasi, diketahui pihak kontraktor tidak ada di tempat dengan alat berat yang ditinggalkan tanpa operator. Basuki berencana melaporkan hal tersebut kepada pihak yang berwajib jika terbukti ada sabotase di dalamnya.

"Saya akan lapor ke kementerian bahwa kontraktor mereka tidak kredibel," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Preman Perusak Gerobak Bubur di Jatinegara adalah Warga Setempat

Preman Perusak Gerobak Bubur di Jatinegara adalah Warga Setempat

Megapolitan
Polisi Kantongi Identitas Preman Perusak Gerobak Bubur Pakai Celurit di Jatinegara

Polisi Kantongi Identitas Preman Perusak Gerobak Bubur Pakai Celurit di Jatinegara

Megapolitan
Preman Penghancur Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Preman Penghancur Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Megapolitan
Jambret Beraksi di Depan JIS, Salah Satu Pelaku Diduga Wanita

Jambret Beraksi di Depan JIS, Salah Satu Pelaku Diduga Wanita

Megapolitan
Kondisi Terkini TKP Brigadir RAT Bunuh Diri: Sepi dan Dijaga Polisi

Kondisi Terkini TKP Brigadir RAT Bunuh Diri: Sepi dan Dijaga Polisi

Megapolitan
Wanita Jatuh ke Celah Peron dan Gerbong KRL di Stasiun Manggarai

Wanita Jatuh ke Celah Peron dan Gerbong KRL di Stasiun Manggarai

Megapolitan
Tepergok Curi Motor di Kelapa Gading, Pelaku Tembaki Sekuriti dengan Airsoft Gun

Tepergok Curi Motor di Kelapa Gading, Pelaku Tembaki Sekuriti dengan Airsoft Gun

Megapolitan
Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Megapolitan
Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Megapolitan
Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Megapolitan
Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Megapolitan
Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Megapolitan
Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com