Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Djarot Pastikan Program Kampung Deret yang Digagas Jokowi Akan Dilanjutkan

Kompas.com - 29/01/2015, 21:13 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Keberlangsungan program kampung deret yang sudah berjalan semasa Gubernur DKI Joko Widodo kembali menjadi perhatian. Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat menuturkan, dalam waktu dekat, akan meninjau beberapa lokasi yang bisa dijadikan kampung deret di Jakarta.

"Saya akan tinjau khusus soal kampung deret dan mengkaji beberapa kawasan yang bisa dibangun kampung deret," kata Djarot, Kamis (29/1/2015).

Menurut Djarot, program kampung deret merupakan salah satu dari solusi perbaikan kampung-kampung yang ada di Jakarta. Salah satu contohnya adalah kampung deret Petogogan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Meski sempat tidak teraliri listrik, sebanyak 43 rumah di sana kini sudah bisa menggunakan listrik untuk kegiatan sehari-hari. Lokasi kampung deret lainnya yaitu di Jalan Tanah Tinggi di RT 14 RW 01, Tanah Tinggi, Kecamatan Johar Baru, Jakarta Pusat.

Semenjak ada program kampung deret di sana, kondisi kampung terlihat jauh lebih rapi dan bersih. Bahkan, semua warga di sana pun sempat menginginkan rumahnya agar dibangun juga menjadi kampung deret.

Kawasan Tanah Tinggi menjadi kawasan percontohan program kampung deret. Sebelum diubah menjadi kampung deret, kawasan itu dilanda kebakaran hebat yang menghanguskan sekitar 55 rumah.

Program penataan kampung dilakukan dengan menyulap 36 rumah menjadi kampung deret di dalam sebuah gang di Jalan Tanah Tinggi. Kampung deret dan rumah warga lainnya hanya dipisahkan oleh sebuah gang kecil selebar satu meter.

Dari jalan itu, terlihat perbedaan mencolok antara kampung deret dan rumah-rumah lain. Suasana kampung deret saat itu lebih bersih dan rapi. Adapun rumah warga di sebelahnya terkesan sempit dan kumuh, sebagian besar terbuat dari bahan semipermanen.

Pengamat perkotaan Yayat Supriatna pernah mengungkapkan kalau program kampung deret harus didukung pemetaan jaringan infrastruktur listrik dan air. Juga harus ada kepastian terkait status lahan tempat kampung deret berdiri. Jangan sampai berdiri di tanah sengketa.

Semua hal tersebut, ucap Yayat, harus menjadi hal awal dan masuk saat perencanaan program. Dukungan dari berbagai pihak juga harus dilakukan agar program kampung deret tidak terbengkalai di tengah jalan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Motor dan STNK Mayat di Kali Sodong Raib, Keluarga Duga Dijebak Seseorang

Motor dan STNK Mayat di Kali Sodong Raib, Keluarga Duga Dijebak Seseorang

Megapolitan
Terganggu Pembangunan Gedung, Warga Bentrok dengan Pengawas Proyek di Mampang Prapatan

Terganggu Pembangunan Gedung, Warga Bentrok dengan Pengawas Proyek di Mampang Prapatan

Megapolitan
Ponsel Milik Mayat di Kali Sodong Hilang, Hasil Lacak Tunjukkan Posisi Masih di Jakarta

Ponsel Milik Mayat di Kali Sodong Hilang, Hasil Lacak Tunjukkan Posisi Masih di Jakarta

Megapolitan
Pakai Seragam Parkir Dishub, Jukir di Duri Kosambi Bingung Tetap Diamankan Petugas

Pakai Seragam Parkir Dishub, Jukir di Duri Kosambi Bingung Tetap Diamankan Petugas

Megapolitan
Sekolah di Tangerang Selatan Disarankan Buat Kegiatan Sosial daripada 'Study Tour' ke Luar Kota

Sekolah di Tangerang Selatan Disarankan Buat Kegiatan Sosial daripada "Study Tour" ke Luar Kota

Megapolitan
RS Bhayangkara Brimob Beri Trauma Healing untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

RS Bhayangkara Brimob Beri Trauma Healing untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

Megapolitan
KPU Kota Bogor Tegaskan Caleg Terpilih Harus Mundur jika Mencalonkan Diri di Pilkada 2024

KPU Kota Bogor Tegaskan Caleg Terpilih Harus Mundur jika Mencalonkan Diri di Pilkada 2024

Megapolitan
Pemilik Mobil yang Dilakban Warga gara-gara Parkir Sembarangan Mengaku Ketiduran di Rumah Saudara

Pemilik Mobil yang Dilakban Warga gara-gara Parkir Sembarangan Mengaku Ketiduran di Rumah Saudara

Megapolitan
Sebelum Ditemukan Tak Bernyawa di Kali Sodong, Efendy Pamit Beli Bensin ke Keluarga

Sebelum Ditemukan Tak Bernyawa di Kali Sodong, Efendy Pamit Beli Bensin ke Keluarga

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Prioritaskan Warga Jakarta dalam Rekrutmen PJLP dan Tenaga Ahli

Pemprov DKI Diminta Prioritaskan Warga Jakarta dalam Rekrutmen PJLP dan Tenaga Ahli

Megapolitan
Polisi Kesulitan Identifikasi Pelat Motor Begal Casis Bintara di Jakbar

Polisi Kesulitan Identifikasi Pelat Motor Begal Casis Bintara di Jakbar

Megapolitan
Parkir Sembarangan Depan Toko, Sebuah Mobil Dilakban Warga di Koja

Parkir Sembarangan Depan Toko, Sebuah Mobil Dilakban Warga di Koja

Megapolitan
Terminal Bogor Tidak Berfungsi Lagi, Lahannya Jadi Lapak Pedagang Sayur

Terminal Bogor Tidak Berfungsi Lagi, Lahannya Jadi Lapak Pedagang Sayur

Megapolitan
Duga Ada Tindak Pidana, Kuasa Hukum Keluarga Mayat di Kali Sodong Datangi Kantor Polisi

Duga Ada Tindak Pidana, Kuasa Hukum Keluarga Mayat di Kali Sodong Datangi Kantor Polisi

Megapolitan
Dijenguk Polisi, Casis Bintara yang Dibegal di Jakbar 'Video Call' Bareng Aipda Ambarita

Dijenguk Polisi, Casis Bintara yang Dibegal di Jakbar "Video Call" Bareng Aipda Ambarita

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com