Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meme Depok Kota Begal Beredar, Polisi Minta Jangan Sebarkan Keresahan

Kompas.com - 01/02/2015, 18:15 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Aksi bullying atau ejekan terhadap Kota Depok di media sosial terkait banyaknya aksi begal diminta tidak membuat stigma tidak aman atau keresahan masyarakat.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Martinus Sitompul mengatakan, ekspresi masyarakat di media sosial memang tidak dibatasi.

"Sah-sah saja berpendapat di media sosial, namun diharapkan jangan sampai membuat keresahan, seolah-olah suatu kawasan menjadi seluruhnya rawan kriminalitas," ujar Martinus kepada Wartakotalive.com, Minggu (1/2/2015).

Menurut dia, penangkapan pelaku aksi begal di Depok oleh petugas sudah cukup cepat. Polres Depok sudah menangkap tiga tersangka begal yang masih berusia belasan di Jalan Kota Kembang, Grand Depok City, pada Minggu (1/2) dini hari. Ketiganya yakni DF (18), IS (17), dan ADP (18).

Ia juga meminta pengendara dan warga bisa bersama-sama membangun kewaspadaan dini. "Kita harus membangun semangat memproteksi diri, dengan meminimalisir kesempatan, karena pada dasarnya, kejahatan timbul karena bertemunya stimulasi niat dan kesempatan," jelasnya.

Ia mengatakan, peran pemerintah daerah juga bisa diperbesar untuk menggerakkan dinas terkait untuk menyentuh pemuda.

Martinus mengakui, terbatasnya personel kepolisian yang ada tidak dapat mengamankan setiap sudut yang rawan kejahatan. Untuk itu, ia juga mengimbau kepada masyarakat untuk bisa melindungi diri sendiri.

"Karena masyarakat sendiri yang mengetahui kondisi keamanan lingkungannya," ucapnya.

Ia mengatakan, petugas tetap melakukan pengamanan terhadap masyarakat, antara lain dengan patroli malam yang diintensifkan.

Seperti diketahui, beberapa gambar yang beredar di jejaring sosial mengejek rawannya Depok dari aksi begal. Baik di Twitter ataupun Path. Salah satu gambar yang menyindir Depok adalah gambar yang bertuliskan "Main Main Lah ke Rumah Aku di Depok Siapa Tahu Dibegal".

Sedangkan gambar lainnya menggambarkan percakapan dua orang, yang salah satu disebutkan tinggal di Depok. "A: Main yuk ke rumah aku, B: Emang rumah kamu di mana? A: Di Depok, B: Ogah....ntar gue dibegal." (Ahmad Sabran)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Megapolitan
Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Megapolitan
Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Megapolitan
Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin 'Jogging Track'

Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin "Jogging Track"

Megapolitan
Buka Pendaftaran, KPU DKI Jakarta Butuh 801 Petugas PPS untuk Pilkada 2024

Buka Pendaftaran, KPU DKI Jakarta Butuh 801 Petugas PPS untuk Pilkada 2024

Megapolitan
KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Anggota PPS untuk Pilkada 2024

KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Anggota PPS untuk Pilkada 2024

Megapolitan
Bantu Buang Mayat Wanita Dalam Koper, Aditya Tak Bisa Tolak Permintaan Sang Kakak

Bantu Buang Mayat Wanita Dalam Koper, Aditya Tak Bisa Tolak Permintaan Sang Kakak

Megapolitan
Pemkot Depok Bakal Bangun Turap untuk Atasi Banjir Berbulan-bulan di Permukiman

Pemkot Depok Bakal Bangun Turap untuk Atasi Banjir Berbulan-bulan di Permukiman

Megapolitan
Duduk Perkara Pria Gigit Jari Satpam Gereja sampai Putus, Berawal Pelaku Kesal dengan Teman Korban

Duduk Perkara Pria Gigit Jari Satpam Gereja sampai Putus, Berawal Pelaku Kesal dengan Teman Korban

Megapolitan
15 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

15 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Bantu Buang Mayat, Adik Pembunuh Wanita Dalam Koper Juga Jadi Tersangka

Bantu Buang Mayat, Adik Pembunuh Wanita Dalam Koper Juga Jadi Tersangka

Megapolitan
Banjir Berbulan-bulan di Permukiman Depok, Pemkot Bakal Keruk Sampah yang Tersumbat

Banjir Berbulan-bulan di Permukiman Depok, Pemkot Bakal Keruk Sampah yang Tersumbat

Megapolitan
Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper Terungkap, Korban Ternyata Minta Dinikahi

Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper Terungkap, Korban Ternyata Minta Dinikahi

Megapolitan
Tak Cuma di Medsos, DJ East Blake Juga Sebar Video Mesum Mantan Kekasih ke Teman dan Keluarganya

Tak Cuma di Medsos, DJ East Blake Juga Sebar Video Mesum Mantan Kekasih ke Teman dan Keluarganya

Megapolitan
Heru Budi Usul Bangun 'Jogging Track' di RTH Tubagus Angke yang Diduga Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Usul Bangun "Jogging Track" di RTH Tubagus Angke yang Diduga Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com