"Pokoknya akhir Februari ini harus kelar. Pedagang harus sudah dagang. Kalau enggak, kami juga sudah capek banget, mengontrol program melulu enggak maju-maju," kata Joko, di Balai Kota, Senin (2/2/2015).
Permasalahan yang menghambat terlaksananya program Lenggang Jakarta ini adalah pemasangan gardu listrik oleh PLN di Lapangan IRTI Monas. Sementara itu, Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) DKI menarik sewa pemasangan gardu listrik itu.
Menurut Basuki, BPKD hari ini menjadwalkan untuk bertemu dengan PLN perihal penyelesaian permasalahan ini. [Baca: Pejabat DKI Ini Bingung Disalahkan Ahok Soal Lenggang Jakarta]
"Setelah PLN memasang gardu listrik, selesai. PKL sudah bisa langsung praktik di lapangan karena selama ini pedagang praktik teorinya di Gedung Sosro. Jadi, nanti benar-benar on the spot pelatihannya," kata Joko.
Lebih lanjut, ia menjelaskan, untuk memasang gardu listrik itu, memang ada biaya sewa. Hanya saja, ia tidak mengetahui detail biaya sewa gardu listrik. Seharusnya, kata Joko, sewa antar-instansi pemerintah lebih mudah dilakukan.
Di samping itu, ia mengaku tidak mengetahui kabar hambatan penyelenggaraan Lenggang Jakarta karena pedagang menunggak pembayaran listrik hingga Rp 300 juta.
"Pak Gubernur juga menunggu. PLN tinggal pasang gardu saja untuk saluran air dan lain-lain sudah clear semua. Nanti Rekso Group selama lima tahun ini membantu pedagang untuk mandiri," kata Joko.
Sekitar 339 PKL Monas yang telah terdaftar oleh Dinas KUMKMP DKI Jakarta bakal dipindahkan ke program Lenggang Jakarta. Semua pedagang yang terdaftar bakal memiliki kartu identitas yang dilengkapi dengan kartu ATM Bank DKI.
Lenggang Jakarta ini merupakan program corporate social responsibility (CSR) Rekso Group dan Sosro. Mereka bakal memberi pembinaan selama lima tahun bagi para pedagang untuk menjajakan dagangan yang sehat.
Mereka juga akan dilatih untuk hidup higienis dengan mencuci tangan terlebih dahulu dan mencuci sayuran serta buah menggunakan sabun.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.