Perusahaan itu akan mengelola Lenggang Jakarta selama lima tahun. Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil Mikro Menangah dan Pedagangan (KUMKM-P) DKI Jakarta Joko Kundaryo mengatakan, setelah lima tahun, pengelolaan Lenggang Jakarta akan dievaluasi oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Sehingga, untuk sementara, Pemprov DKI menyerahkan pengelolaannya sepenuhnya kepada pihak swasta. "Kalau dikelola swasta jadi tidak perlu pakai anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD)," ujar Joko saat dihubungi, Senin (29/12/2014).
Lenggang Jakarta sendiri ditargetkan mulai beroperasi pada Januari 2015. Namun, hingga kini pedagang-pedagang yang direncanakan akan menempati area tersebut belum juga menata kios-kios di sana.
Diketahui, pembangunan program yang menelan biaya hingga Rp 10 miliar tersebut sudah hampir selesai. Sudah ada sebanyak 160 kios permanen berukuran 2x2 meter persegi yang dilengkapi dengan wastafel dan peralatan memasak.
Selain itu, ada pula 179 kios lainnya yang semi permanen berwarna oranye berukuran 1x1 meter persegi. Sehingga total yang dapat tertampung di sana adalah 339 pedagang. Sementara itu, dari segi pedagang, kesiapannya juga telah diperhatikan.
Kepala Suku Dinas Koperasi Usaha Kecil Mikro dan Menengah Perdagangan (KUMKMP) Jakarta Pusat Sri Indiastuti, mengatakan pedagang-pedagang sudah menerima berbagai pelatihan seperti menyajikan makanan dan memberi pelayanan kepada pembeli. "Pedagang makanan juga dilatih caranya membuat makanan yang sehat," ujarnya.
Namun tidak semua pedagang terdiri dari pedagang makanan. Lenggang Jakarta juga akan diisi oleh pedagang souvenir dan pakaian.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.