Di Jakarta Timur, misalnya, kawanan begal masih menghantui pengendara sepeda motor. Terlebih lagi, kapten kawanan begal itu penjahat kambuhan, RE alias Emen (22), yang kerap beraksi di Jalan I Gusti Ngurah Rai, Pondok Kopi, Duren Sawit, Jakarta Timur.
Sebelumnya, Emen adalah preman di kawasan Pondok Kopi. Tahun 2013 lalu, dia menusuk anggota polisi karena melawan saat diingatkan agar tidak memalak sopir-sopir angkutan umum di Pondok Kopi. Baru dua bulan bebas dari hukuman penjara atas penganiayaan terhadap polisi itu, Emen berulah lebih beringas lagi.
Kali ini, Emen tak sendiri. Dia beraksi bersama tujuh temannya yang berusia 17-21 tahun. Namun, baru Emen dan tiga temannya yang dapat ditangkap Kepolisian Sektor Duren Sawit, yakni RI alias Ompong (21), AY alias Tompel (18), dan RN (17). Empat teman Emen lainnya masih buron, yaitu Er, Be, En, dan Ta.
Aksi kawanan Emen itu terungkap setelah seorang korban begal, Praditya (24), melaporkan kejahatan yang dialami ke Polsek Duren Sawit. Kepada penyidik, Praditya mengatakan pada Senin (2/2/2015) lalu sepeda motor miliknya dirampas kawanan begal di Jalan I Gusti Ngurah Rai.
Kepala Unit Reserse Kriminal Polsek Duren Sawit Ajun Komisaris Chalid Thayib, Jumat (13/2/2015), mengungkapkan, Eman dan tiga temannya ditangkap di rumah kontrakan mereka di Penggilingan, Cakung, yang berada tak jauh dari tempat mereka beraksi. Kali ini, Emen kembali berusaha melawan saat diringkus sehingga polisi menembaknya di bagian kaki.
”Saat diringkus, Emen, si kapten dalam kawanan begal ini, berusaha melarikan diri. Kami tangkap dan lari lagi sehingga akhirnya anggota kami bertindak tegas dengan menembak kaki Emen,” jelas Chalid.
Kepada penyidik, Emen dan teman-temannya mengaku baru dua kali membegal. Dari rumah kontrakan yang ditempati Emen dan teman-temannya ditemukan dua sepeda motor hasil kejahatan mereka dan lebih dari 20 dompet bekas yang diduga juga hasil kejahatan mereka.
”Pemeriksaan memang belum selesai. Kami masih mendalami kasus ini karena empat teman Emen juga masih buron. Sementara di rumah kontrakan mereka juga ditemukan banyak sekali dompet. Ada kemungkinan mereka juga menodong dan mencopet,” kata Chalid.
Seorang pelaku, RI alias Ompong, mengaku, sebelumnya dia hanya bertugas menyimpan hasil kejahatan teman-temannya untuk dijual. Namun, pada 2 Februari dia juga ikut membantu teman-temannya beraksi.
”Namun, saya hanya ditugaskan mengendarai sepeda motor. Yang turun teman saya,” kata Ompong yang langsung ditarik anggota polisi masuk sel tahanan. (MDN)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.