Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 15/02/2015, 15:25 WIB

KOMPAS.com — Pada akhir pekan, saat pergi bersantai melewatkan libur, tetaplah waspada. Maling sepeda motor hingga penjahat jalanan lain masih mengintai di Jakarta dan sekitarnya. Untung saja, polisi terus memburu dan menangkap para pelaku kriminal itu yang menumbuhkan rasa percaya dan aman kepada warga.

Di Jakarta Timur, misalnya, kawanan begal masih menghantui pengendara sepeda motor. Terlebih lagi, kapten kawanan begal itu penjahat kambuhan, RE alias Emen (22), yang kerap beraksi di Jalan I Gusti Ngurah Rai, Pondok Kopi, Duren Sawit, Jakarta Timur.

Sebelumnya, Emen adalah preman di kawasan Pondok Kopi. Tahun 2013 lalu, dia menusuk anggota polisi karena melawan saat diingatkan agar tidak memalak sopir-sopir angkutan umum di Pondok Kopi. Baru dua bulan bebas dari hukuman penjara atas penganiayaan terhadap polisi itu, Emen berulah lebih beringas lagi.

Kali ini, Emen tak sendiri. Dia beraksi bersama tujuh temannya yang berusia 17-21 tahun. Namun, baru Emen dan tiga temannya yang dapat ditangkap Kepolisian Sektor Duren Sawit, yakni RI alias Ompong (21), AY alias Tompel (18), dan RN (17). Empat teman Emen lainnya masih buron, yaitu Er, Be, En, dan Ta.

Aksi kawanan Emen itu terungkap setelah seorang korban begal, Praditya (24), melaporkan kejahatan yang dialami ke Polsek Duren Sawit. Kepada penyidik, Praditya mengatakan pada Senin (2/2/2015) lalu sepeda motor miliknya dirampas kawanan begal di Jalan I Gusti Ngurah Rai.

Kepala Unit Reserse Kriminal Polsek Duren Sawit Ajun Komisaris Chalid Thayib, Jumat (13/2/2015), mengungkapkan, Eman dan tiga temannya ditangkap di rumah kontrakan mereka di Penggilingan, Cakung, yang berada tak jauh dari tempat mereka beraksi. Kali ini, Emen kembali berusaha melawan saat diringkus sehingga polisi menembaknya di bagian kaki.

”Saat diringkus, Emen, si kapten dalam kawanan begal ini, berusaha melarikan diri. Kami tangkap dan lari lagi sehingga akhirnya anggota kami bertindak tegas dengan menembak kaki Emen,” jelas Chalid.

Kepada penyidik, Emen dan teman-temannya mengaku baru dua kali membegal. Dari rumah kontrakan yang ditempati Emen dan teman-temannya ditemukan dua sepeda motor hasil kejahatan mereka dan lebih dari 20 dompet bekas yang diduga juga hasil kejahatan mereka.

”Pemeriksaan memang belum selesai. Kami masih mendalami kasus ini karena empat teman Emen juga masih buron. Sementara di rumah kontrakan mereka juga ditemukan banyak sekali dompet. Ada kemungkinan mereka juga menodong dan mencopet,” kata Chalid.

Seorang pelaku, RI alias Ompong, mengaku, sebelumnya dia hanya bertugas menyimpan hasil kejahatan teman-temannya untuk dijual. Namun, pada 2 Februari dia juga ikut membantu teman-temannya beraksi.

”Namun, saya hanya ditugaskan mengendarai sepeda motor. Yang turun teman saya,” kata Ompong yang langsung ditarik anggota polisi masuk sel tahanan. (MDN)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Megapolitan
Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Megapolitan
BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

Megapolitan
Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Megapolitan
Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Megapolitan
Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Megapolitan
Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Megapolitan
Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Megapolitan
Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Megapolitan
KPAI Minta Polisi Kenakan UU Pornografi ke Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar

KPAI Minta Polisi Kenakan UU Pornografi ke Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar

Megapolitan
Sudah Lakukan Ganti Untung, Jakpro Minta Warga Kampung Susun Bayam Segera Kosongi Rusun

Sudah Lakukan Ganti Untung, Jakpro Minta Warga Kampung Susun Bayam Segera Kosongi Rusun

Megapolitan
Anak di Jaktim Disetubuhi Ayah Kandung, Terungkap Ketika Korban Tertular Penyakit Kelamin

Anak di Jaktim Disetubuhi Ayah Kandung, Terungkap Ketika Korban Tertular Penyakit Kelamin

Megapolitan
Viral Video Pencopotan Spanduk Sekda Supian Suri oleh Satpol PP Depok

Viral Video Pencopotan Spanduk Sekda Supian Suri oleh Satpol PP Depok

Megapolitan
BNN Tangkap 7 Tersangka Peredaran Narkoba, dari Mahasiswa sampai Pengedar Jaringan Sumatera-Jawa

BNN Tangkap 7 Tersangka Peredaran Narkoba, dari Mahasiswa sampai Pengedar Jaringan Sumatera-Jawa

Megapolitan
Tren Penyelundupan Narkoba Berubah: Bukan Lagi Barang Siap Pakai, tapi Bahan Baku

Tren Penyelundupan Narkoba Berubah: Bukan Lagi Barang Siap Pakai, tapi Bahan Baku

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com