Terminal yang dibangun dengan biaya Rp 600 miliar itu sepi penumpang ataupun bus-bus luar kota. Hanya terdapat beberapa angkutan penghubung dalam kota dan bus transjakarta yang parkir di dalam terminal.
Sarifudin, petugas keamanan terminal, mengatakan, hingga Selasa siang baru tiga bus yang menurunkan penumpang di Terminal Pulogebang. ”Tadi pagi bus Kramat Jati, Pahala Kencana, dan Rosalia Indah sudah mulai beroperasi di terminal,” katanya.
Tahap uji coba Terminal Pulogebang dilakukan sampai peresmian oleh gubernur awal Maret nanti. Hal itu mendapat respons positif dari pihak operator bus ataupun dari masyarakat sekitar. Sampai saat ini terdapat 18 PO bus yang bekerja sama dengan pihak pengelola.
Banyaknya terminal bayangan di dalam kota menjadi ancaman bagi terminal terpadu Pulogebang. Keberadaan terminal bayangan itu juga melanggar Peraturan Daerah DKI Jakarta Nomor 8 Tahun 2007 tentang Ketertiban Umum.
Menurut Kepala Satuan Sarpras Terminal Pulogebang Baihaqi, upaya pembersihan terminal bayangan terus dilakukan pihak UPT. Terminal Pulogebang bekerja sama dengan instansi lainnya. ”Kemacetan di dalam kota juga disebabkan banyaknya terminal bayangan,” ujarnya.
UPT Terminal Bus Terpadu Pulogebang, Jakarta Timur, akan membuat pakta komitmen dengan operator bus agar tidak membuat terminal bayangan. Penandatangan pakta tersebut akan dilakukan saat peresmian nanti.
Ia menambahkan, jika di kemudian hari ada operator bus yang melanggar kesepakatan, maka akan dikenai sanksi sesuai prosedur yang berlaku. ”Sanksinya bisa berupa pemotongan trayek,” katanya.
Menurut Baihaqi, sepinya terminal, selain karena masih baru beroperasi, juga karena pembangunan jalan layang yang terhubung Tol Lingkar Luar juga belum selesai. Sampai saat ini akses jalan ke terminal masih terbatas karena belum selesainya proyek jalan layang itu. Pengguna jasa masih menggunakan jalan sisi timur terminal.
Selain akses jalan yang belum rampung, beberapa fasilitas umum dalam gedung juga belum semuanya bisa digunakan. Contohnya, beberapa toilet di lantai satu belum berfungsi, lampu lift mati, dan beberapa ruangan terminal belum selesai dibangun.
Masih soal infrastruktur angkutan umum, Terminal Baranangsiang, Kota Bogor, Jawa Barat, juga dalam kondisi rusak parah. Jalan dan gedung terminal dipergunakan untuk urusan angkutan lalu lintas darat antarkota dan antarprovinsi. Tempat penumpang menunggu juga rusak. (B09/B10)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.