Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jalan Rusak Berbuntut Gugatan ke Gubernur

Kompas.com - 27/02/2015, 20:22 WIB

KOMPAS.com - Kesabaran Sulastri Maeda Yoppy (35) menghadapi kerusakan di ruas Jalan Siliwangi, Kota Bekasi, sudah habis. Apalagi, jalan rusak itu juga diyakini menjadi penyebab ayahnya, Ponti Kadron Nainggolan, tewas pada 8 Februari 2014. ”Jalan itu sudah bertahun-tahun rusak, tetapi pemerintah diam saja,” tutur Sulastri.

Tewasnya sang ayah akibat jalan rusak inilah yang memicu Sulastri dan ibunya, Hana Tiolina Tambunan, menggugat Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan dan Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi. Gugatan itu didaftarkan kuasa hukum keduanya dari Lembaga Bantuan Hukum Jakarta di Pengadilan Negeri Bekasi, Kamis (26/2).

Sulastri yang tinggal di Desa Limusnunggal, Kecamatan Cileungsi, Bogor, menceritakan, ayahnya mengalami kecelakaan saat melintasi Jalan Siliwangi. Sepeda motor yang dikendarai sang ayah terkena lubang di ruas jalan itu. Tubuh sang ayah terlontar ke arah jalur berlawanan, lalu tertabrak truk.

”Ayah sempat dibawa ke Rumah Sakit Thamrin Cileungsi, tapi karena lukanya cukup parah, nyawanya tidak tertolong,” ujar Sulastri saat ditemui di Pengadilan Negeri Bekasi.

Pesan moral

Gugatan itu berisi pesan agar pemerintah peduli pada infrastruktur. ”Saya tidak ingin lagi ada korban tewas karena jalan rusak,” katanya.

Gugatan juga dialamatkan kepada Kepala Dinas Bina Marga Jawa Barat dan Kepala Dinas Perhubungan Kota Bekasi.

Nelson Nikodemus Simamora, salah satu kuasa hukum penggugat, mengatakan, gugatan itu merupakan protes kepada penguasa yang dinilai melakukan perbuatan melawan hukum. Pihak tergugat dituntut memberikan ganti rugi sebesar Rp 809.888.300 kepada ahli waris korban dan melakukan perbaikan di Jalan Siliwangi.

Ganti rugi itu berdasarkan kerugian material dan nonmaterial. ”Kerugian material itu besarnya sekitar Rp 300 juta didasarkan atas pertimbangan penghasilan korban jika masih hidup, biaya pemakaman, dan kerusakan sepeda motor. Adapun kerugian nonmaterial dipatok Rp 500 juta,” kata Nelson.

Nelson menilai, kecelakaan yang dialami Ponti bukan merupakan yang pertama dan terakhir kali di Jalan Siliwangi. Jalan rusak itu sudah banyak memakan korban. Mengutip data Polres Bekasi Kota, Nelson menjelaskan, setidaknya 51 kecelakaan di Jalan Siliwangi yang mengakibatkan enam orang tewas dalam kurun waktu Januari hingga Oktober 2014.

Dari pantauan Kompas, Kamis (26/2) siang, kondisi Jalan Siliwangi masih rusak parah. Lubang-lubang berdiameter 0,5-1 meter bertebaran di jalan. ”Banyak yang celaka di jalan ini. Sudah beberapa tahun ini belum diperbaiki,” kata Sri (43), warga Kelurahan Bojong Menteng yang tinggal di pinggir Jalan Siliwangi.

Adapun Rahmat Effendi mengatakan, perbaikan Jalan Siliwangi merupakan wewenang Pemerintah Provinsi Jabar karena merupakan jalan provinsi.

Gugatan ini melengkapi kisah-kisah gugatan warga atas buruknya fasilitas publik di sejumlah daerah, seperti yang pernah terjadi di Serang dan Karawang. (ILO)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Motor dan STNK Mayat di Kali Sodong Raib, Keluarga Duga Dijebak Seseorang

Motor dan STNK Mayat di Kali Sodong Raib, Keluarga Duga Dijebak Seseorang

Megapolitan
Terganggu Pembangunan Gedung, Warga Bentrok dengan Pengawas Proyek di Mampang Prapatan

Terganggu Pembangunan Gedung, Warga Bentrok dengan Pengawas Proyek di Mampang Prapatan

Megapolitan
Ponsel Milik Mayat di Kali Sodong Hilang, Hasil Lacak Tunjukkan Posisi Masih di Jakarta

Ponsel Milik Mayat di Kali Sodong Hilang, Hasil Lacak Tunjukkan Posisi Masih di Jakarta

Megapolitan
Pakai Seragam Parkir Dishub, Jukir di Duri Kosambi Bingung Tetap Diamankan Petugas

Pakai Seragam Parkir Dishub, Jukir di Duri Kosambi Bingung Tetap Diamankan Petugas

Megapolitan
Sekolah di Tangerang Selatan Disarankan Buat Kegiatan Sosial daripada 'Study Tour' ke Luar Kota

Sekolah di Tangerang Selatan Disarankan Buat Kegiatan Sosial daripada "Study Tour" ke Luar Kota

Megapolitan
RS Bhayangkara Brimob Beri Trauma Healing untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

RS Bhayangkara Brimob Beri Trauma Healing untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

Megapolitan
KPU Kota Bogor Tegaskan Caleg Terpilih Harus Mundur jika Mencalonkan Diri di Pilkada 2024

KPU Kota Bogor Tegaskan Caleg Terpilih Harus Mundur jika Mencalonkan Diri di Pilkada 2024

Megapolitan
Pemilik Mobil yang Dilakban Warga gara-gara Parkir Sembarangan Mengaku Ketiduran di Rumah Saudara

Pemilik Mobil yang Dilakban Warga gara-gara Parkir Sembarangan Mengaku Ketiduran di Rumah Saudara

Megapolitan
Sebelum Ditemukan Tak Bernyawa di Kali Sodong, Efendy Pamit Beli Bensin ke Keluarga

Sebelum Ditemukan Tak Bernyawa di Kali Sodong, Efendy Pamit Beli Bensin ke Keluarga

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Prioritaskan Warga Jakarta dalam Rekrutmen PJLP dan Tenaga Ahli

Pemprov DKI Diminta Prioritaskan Warga Jakarta dalam Rekrutmen PJLP dan Tenaga Ahli

Megapolitan
Polisi Kesulitan Identifikasi Pelat Motor Begal Casis Bintara di Jakbar

Polisi Kesulitan Identifikasi Pelat Motor Begal Casis Bintara di Jakbar

Megapolitan
Parkir Sembarangan Depan Toko, Sebuah Mobil Dilakban Warga di Koja

Parkir Sembarangan Depan Toko, Sebuah Mobil Dilakban Warga di Koja

Megapolitan
Terminal Bogor Tidak Berfungsi Lagi, Lahannya Jadi Lapak Pedagang Sayur

Terminal Bogor Tidak Berfungsi Lagi, Lahannya Jadi Lapak Pedagang Sayur

Megapolitan
Duga Ada Tindak Pidana, Kuasa Hukum Keluarga Mayat di Kali Sodong Datangi Kantor Polisi

Duga Ada Tindak Pidana, Kuasa Hukum Keluarga Mayat di Kali Sodong Datangi Kantor Polisi

Megapolitan
Dijenguk Polisi, Casis Bintara yang Dibegal di Jakbar 'Video Call' Bareng Aipda Ambarita

Dijenguk Polisi, Casis Bintara yang Dibegal di Jakbar "Video Call" Bareng Aipda Ambarita

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com