Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satu Perusahaan Pemenang Tender UPS Ternyata Toko Fotokopi

Kompas.com - 02/03/2015, 06:45 WIB
Unoviana Kartika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Salah satu perusahaan pemenang tender pengadaan uninterruptible power supply (UPS) untuk sekolah-sekolah di DKI Jakarta adalah PT Frislianmar Masyur Mandiri. Saat disambangi, perusahaan itu ternyata adalah toko percetakan sederhana dan memberikan layanan fotokopi.

Perusahaan itu beralamat di Jalan Pramuka Nomor 19 A, Jakarta Timur. Perusahaan yang memenangi tender senilai Rp 5,8 miliar itu adalah sebuah toko kecil dengan spanduk bertuliskan PD Wirasaba di atasnya.

Toko itu hanya terdiri dari satu ruangan berukuran sekitar 5 meter x 4 meter yang dipenuhi tumpukan kertas dan map. Bagian depan toko berdinding kaca dengan tulisan berwarna kuning "Sedia alat tulis kantor, terima percetakan".

Lantai keramik toko itu pun kotor, begitu pula cat temboknya yang berwarna kekuningan. Satu mesin fotokopi dan percetakan di sudut belakang ruangan juga tampak sudah tua.

Di sisi lainnya, tampak seorang pria sedang mengoperasikan komputer membuat desain amplop. Wajahnya tampak kebingungan saat ditanya soal tender pengadaan UPS.

"Tender apa? Kami enggak pernah ikut tender," kata pria berkumis itu sambil mengernyitkan alisnya, Sabtu (28/2/2015) sore. [Baca: Menelusuri Perusahaan Pemenang Tender Pengadaan UPS Sekolah di DKI]

Pria yang tidak mau disebutkan namanya itu mengaku tidak pernah mendengar nama PT Frislianmar Masyur Mandiri. Pria itu mengatakan, toko tempatnya bekerja sudah lebih dari lima tahun berdiri di tempat itu.

"Ini sudah lama dan enggak pernah pindah-pindah. Saya malah baru dengar, alamat ini dijadikan digunakan perusahaan yang main tender," ucap dia.

Tak lama, seorang pria beruban datang membawa setumpukan kertas. Ia tampak kebingungan dengan kedatangan Kompas.com. Pria yang juga tak mau disebutkan namanya itu lantas kagum tempatnya didatangi wartawan.

"Wah, baru kali ini tempat ini didatangi wartawan. Yang jelas, kami enggak terlibat ya, Mbak," ujar pria itu.

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama membeberkan bahwa data pengadaan perangkat UPS atau pasokan daya bebas gangguan pada APBD 2014 menghabiskan sebanyak Rp 330 miliar dengan harga sekitar Rp 5,8 miliar tiap unitnya.

Basuki mencurigai perusahaan-perusahaan pemenang tender ini merupakan pihak yang sama. [Baca: Hasil Penyelidikan Ahok, 49 Sekolah Terima UPS Anggaran "Siluman"]

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jadwal dan Daftar Kereta Api Tambahan 16-31 Mei 2024

Jadwal dan Daftar Kereta Api Tambahan 16-31 Mei 2024

Megapolitan
Putar Otak Jukir Liar Setelah Dilarang, Ingin Jadi Tukang Servis AC hingga Kerja di Warung

Putar Otak Jukir Liar Setelah Dilarang, Ingin Jadi Tukang Servis AC hingga Kerja di Warung

Megapolitan
Pelajar Depok Nyalakan Lilin dan Doa Bersama di Jembatan GDC untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga

Pelajar Depok Nyalakan Lilin dan Doa Bersama di Jembatan GDC untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga

Megapolitan
FA Curi dan Sembunyikan Golok Tukang Kelapa untuk Bunuh Pamannya di Tangsel

FA Curi dan Sembunyikan Golok Tukang Kelapa untuk Bunuh Pamannya di Tangsel

Megapolitan
Bentuk Tim Lintas Jaya untuk Tertibkan Juru Parkir Liar, Kadishub DKI: Terdiri dari Polisi, TNI, sampai Kejaksaan

Bentuk Tim Lintas Jaya untuk Tertibkan Juru Parkir Liar, Kadishub DKI: Terdiri dari Polisi, TNI, sampai Kejaksaan

Megapolitan
Korban Kecelakaan Bus di Subang Bakal Diberi Pendampingan Psikologis untuk Hilangkan Trauma

Korban Kecelakaan Bus di Subang Bakal Diberi Pendampingan Psikologis untuk Hilangkan Trauma

Megapolitan
Tak Setuju Penertiban, Jukir Liar Minimarket: Yang di Bawah Cari Makan Setengah Mati

Tak Setuju Penertiban, Jukir Liar Minimarket: Yang di Bawah Cari Makan Setengah Mati

Megapolitan
Mengaku Tak Pernah Patok Tarif Seenaknya, Jukir di Palmerah: Kadang Rp 500, Terima Saja…

Mengaku Tak Pernah Patok Tarif Seenaknya, Jukir di Palmerah: Kadang Rp 500, Terima Saja…

Megapolitan
Elang Kumpulkan Uang Hasil Memarkir untuk Kuliah agar Bisa Kembali Bekerja di Bank...

Elang Kumpulkan Uang Hasil Memarkir untuk Kuliah agar Bisa Kembali Bekerja di Bank...

Megapolitan
Pegawai Minimarket: Keberadaan Jukir Liar Bisa Meminimalisasi Kehilangan Kendaraan Pelanggan

Pegawai Minimarket: Keberadaan Jukir Liar Bisa Meminimalisasi Kehilangan Kendaraan Pelanggan

Megapolitan
Polisi Tangkap Tiga Pelaku Tawuran di Bogor, Dua Positif Narkoba

Polisi Tangkap Tiga Pelaku Tawuran di Bogor, Dua Positif Narkoba

Megapolitan
Yayasan SMK Lingga Kencana Sebut Bus yang Digunakan untuk Perpisahan Siswa Dipesan Pihak Travel

Yayasan SMK Lingga Kencana Sebut Bus yang Digunakan untuk Perpisahan Siswa Dipesan Pihak Travel

Megapolitan
Usai Bunuh Pamannya Sendiri, Pemuda di Pamulang Jaga Warung Seperti Biasa

Usai Bunuh Pamannya Sendiri, Pemuda di Pamulang Jaga Warung Seperti Biasa

Megapolitan
Kecelakaan Rombongan SMK Lingga Kencana di Subang, Yayasan Akan Panggil Pihak Sekolah

Kecelakaan Rombongan SMK Lingga Kencana di Subang, Yayasan Akan Panggil Pihak Sekolah

Megapolitan
Soal Janji Beri Pekerjaan ke Jukir, Heru Budi Akan Bahas dengan Disnakertrans DKI

Soal Janji Beri Pekerjaan ke Jukir, Heru Budi Akan Bahas dengan Disnakertrans DKI

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com