Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Anggota DPRD DKI Ngotot Lanjutkan Hak Angket terhadap Ahok?

Kompas.com - 11/03/2015, 09:11 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Beberapa kader partai politik di DPRD DKI yang tetap bertahan di panitia angket meski sudah diminta mundur oleh partainya, dinilai punya beberapa alasan. Salah satu alasannya diduga adalah masalah pribadi dengan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama.

"Jangan-jangan sentimen pribadi itu memang bagian dan mungkin saja jadi salah satu alasan kenapa ada anggota yang ngotot sekali (dukung hak angket). Nanti akan kelihatan," kata pengamat politik, Sebastian Salang, kepada Kompas.com, Rabu (11/3/2015) pagi.

Koordinator Forum Masyarakat Perduli Parlemen Indonesia (FORMAPPI) ini menjelaskan, terlepas dari sentimen pribadi, ada risiko yang mengiringi sikap anggota DPRD DKI yang tetap teguh pada pendiriannya berada di tim angket. Risiko tersebut ada dua, antara siap dipecat dari partai tempatnya bernaung, atau mundur dan tidak melanjutkan hak angket tersebut.

Bagi anggota DPRD DKI yang sudah diminta mundur oleh pimpinan partai politik pusat, harus siap dengan segala risiko yang mungkin bisa terjadi. Sama halnya dengan Basuki, yang dari awal menyatakan bahwa dia siap dengan segala risiko, termasuk dipecat sebagai Gubernur DKI Jakarta.

"Ya, di situ kita uji nanti. Apakah anggota-anggota yang bersangkutan memang betul mau melawan partainya dan mau meneruskan angket ini dengan segala risiko. Ahok siap dengan segala risiko. Sama juga dengan anggota yang berkoar-koar itu," tambah Sebastian.

Meski begitu, Sebastian melihat bahwa ada baiknya ada kader partai politik yang tetap ingin melanjutkan hak angket ini. Sebab, hal itu dapat memperlihatkan siapa saja yang sebenarnya memainkan anggaran. Dia juga mengingatkan, jangan sampai momen penarikan dukungan partai politik terhadap hak angket hanya menciptakan harmoni semu, dalam arti ingin memperbaiki hubungan tanpa lagi mengusut soal permainan anggaran itu.

Salah satu kader yang tetap bertahan adalah Wakil Panitia Angket DPRD DKI Inggard Joshua dari Partai Nasional Demokrat (Nasdem).

Sejauh ini, terdapat tiga partai yang pimpinan di tingkat pusatnya menginstruksikan kader-kadernya mencabut dukungan terhadap hak angket. Partai itu masing-masing Nasdem, PAN, dan Golkar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Motor dan STNK Mayat di Kali Sodong Raib, Keluarga Duga Dijebak Seseorang

Motor dan STNK Mayat di Kali Sodong Raib, Keluarga Duga Dijebak Seseorang

Megapolitan
Terganggu Pembangunan Gedung, Warga Bentrok dengan Pengawas Proyek di Mampang Prapatan

Terganggu Pembangunan Gedung, Warga Bentrok dengan Pengawas Proyek di Mampang Prapatan

Megapolitan
Ponsel Milik Mayat di Kali Sodong Hilang, Hasil Lacak Tunjukkan Posisi Masih di Jakarta

Ponsel Milik Mayat di Kali Sodong Hilang, Hasil Lacak Tunjukkan Posisi Masih di Jakarta

Megapolitan
Pakai Seragam Parkir Dishub, Jukir di Duri Kosambi Bingung Tetap Diamankan Petugas

Pakai Seragam Parkir Dishub, Jukir di Duri Kosambi Bingung Tetap Diamankan Petugas

Megapolitan
Sekolah di Tangerang Selatan Disarankan Buat Kegiatan Sosial daripada 'Study Tour' ke Luar Kota

Sekolah di Tangerang Selatan Disarankan Buat Kegiatan Sosial daripada "Study Tour" ke Luar Kota

Megapolitan
RS Bhayangkara Brimob Beri Trauma Healing untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

RS Bhayangkara Brimob Beri Trauma Healing untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

Megapolitan
KPU Kota Bogor Tegaskan Caleg Terpilih Harus Mundur jika Mencalonkan Diri di Pilkada 2024

KPU Kota Bogor Tegaskan Caleg Terpilih Harus Mundur jika Mencalonkan Diri di Pilkada 2024

Megapolitan
Pemilik Mobil yang Dilakban Warga gara-gara Parkir Sembarangan Mengaku Ketiduran di Rumah Saudara

Pemilik Mobil yang Dilakban Warga gara-gara Parkir Sembarangan Mengaku Ketiduran di Rumah Saudara

Megapolitan
Sebelum Ditemukan Tak Bernyawa di Kali Sodong, Efendy Pamit Beli Bensin ke Keluarga

Sebelum Ditemukan Tak Bernyawa di Kali Sodong, Efendy Pamit Beli Bensin ke Keluarga

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Prioritaskan Warga Jakarta dalam Rekrutmen PJLP dan Tenaga Ahli

Pemprov DKI Diminta Prioritaskan Warga Jakarta dalam Rekrutmen PJLP dan Tenaga Ahli

Megapolitan
Polisi Kesulitan Identifikasi Pelat Motor Begal Casis Bintara di Jakbar

Polisi Kesulitan Identifikasi Pelat Motor Begal Casis Bintara di Jakbar

Megapolitan
Parkir Sembarangan Depan Toko, Sebuah Mobil Dilakban Warga di Koja

Parkir Sembarangan Depan Toko, Sebuah Mobil Dilakban Warga di Koja

Megapolitan
Terminal Bogor Tidak Berfungsi Lagi, Lahannya Jadi Lapak Pedagang Sayur

Terminal Bogor Tidak Berfungsi Lagi, Lahannya Jadi Lapak Pedagang Sayur

Megapolitan
Duga Ada Tindak Pidana, Kuasa Hukum Keluarga Mayat di Kali Sodong Datangi Kantor Polisi

Duga Ada Tindak Pidana, Kuasa Hukum Keluarga Mayat di Kali Sodong Datangi Kantor Polisi

Megapolitan
Dijenguk Polisi, Casis Bintara yang Dibegal di Jakbar 'Video Call' Bareng Aipda Ambarita

Dijenguk Polisi, Casis Bintara yang Dibegal di Jakbar "Video Call" Bareng Aipda Ambarita

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com