Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pejabat DKI Pembuat Komitmen Pengadaan UPS Tak Lagi Masuk Kantor

Kompas.com - 11/03/2015, 14:25 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Seusai diperiksa sembilan jam oleh polisi, Selasa (10/3/2015) kemarin, Alex Usman, saksi kasus dalam dugaan korupsi pengadaan uninterruptible power supply (UPS), tak datang ke kantor untuk bekerja.

"Pak Alex Usman sudah beberapa hari ini tak ke kantor," ujar seorang ibu berjilbab di Seksi Sarana dan Prasarana Suku Dinas Pendidikan Jakarta Selatan, Rabu (11/3/2015). Dia menolak disebut namanya.

Ibu itu mengaku tidak tahu sejak kapan Alex Usman tak datang lagi ke kantor. Terlebih lagi, dia baru menjabat sebagai Kepala Seksi Sarana dan Prasarana Suku Dinas pendidikan Jakarta Selatan.

Alex Usman jadi saksi kasus dugaan korupsi pengadaan UPS karena dia menjabat Kasi Sarpras Sudin Jakarta Barat pada 2014 lalu. Saat itu, Alex juga menjadi pejabat pembuat komitmen (PPK) saat pengadaan UPS tersebut.

Kasus ini ditangani Subdit Tindak Pidana Korupsi Ditreskrimsus Polda Metro Jaya. Polisi sudah meningkatkan status kasus ke penyidikan sejak Jumat (6/3/2015).

Sampai saat ini, pada tahap penyidikan, sudah diperiksa tujuh saksi, salah satunya Alex Usman. Hari ini, polisi akan memeriksa 10 saksi lainnya. Belum ada satu pun saksi yang ditingkatkan statusnya jadi tersangka.

Sebelumnya, koordinator Indonesia Corruption Watch (ICW), Ade Irawan, mengatakan, PPK amat rawan jadi tersangka. "Sebab, mereka (PPK) implementor," kata Ade beberapa waktu lalu.

Sementara itu, aktivis antikorupsi, Uchok Sky Khadafi, mengatakan, polisi harus bisa menetapkan tersangka pekan ini. Sebab, kata Uchok, polisi sudah menyebut punya dokumen lengkap. Uchok menganggap, pemeriksaan tiga kepala sekolah sebagai saksi penerima UPS sudah cukup untuk menetapkan tersangka. (Theo Yonathan Simon Laturiuw)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com