Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Panggil Istri Ahok, Panitia Angket DPRD Dinilai seperti Cari-cari Kesalahan

Kompas.com - 13/03/2015, 08:56 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Pakar hukum tata negara Refly Harun berpendapat bahwa hak angket di badan legislatif harus dilakukan dengan jelas dan tidak melebar ke topik-topik lain yang tidak ada hubungannya. Jika pelaksanaan hak angket sampai melebar, maka harus dibuat angket-angket lain yang mengusung topik-topik yang melebar tersebut.

"Angket harus jelas. Semua dugaan harus jelas, tidak boleh melebar. Kalau mau melebar harus angket lagi, tapi belum tentu disetujui anggota dewan," kata Refly, Jumat (13/3/2015).

Terkait dengan hak angket Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI kepada Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama, Refly melihat masih belum jelas apa yang diangket. Hal tersebut tampak dari penuturan awal panitia angket yang ingin menyelidiki dugaan pelanggaran hukum saat Gubernur mengajukan RAPBD 2015 tetapi kemudian berencana memanggil istri Gubernur, Veronica Tan, untuk menanyakan masalah CSR (corporate social responsibilities). (Baca: Panitia Angket DPRD Akan Panggil Istri Ahok, Veronica Tan)

Sikap keduanya, baik Basuki maupun DPRD DKI, juga sudah sulit untuk bisa mengerti satu sama lain. Refly menyebutnya sebagai bentuk komunikasi yang fatalistik. Basuki memiliki sikap yang keras, dan DPRD DKI juga cenderung ingin menjatuhkan Basuki. Sikap tersebut yang sebenarnya harus dihindari dalam melaksanakan hak angket. (Baca: Ahok: Angket Anggaran Kok Panggil Istri Saya, Hubungannya Apa?)

"Jadi sekali lagi angket memang harus jelas. Jangan melebar dan seakan-akan seperti mencari-cari kesalahan orang lain," tambah Refly. (Baca: Ditanya Apa Dasar Panggil Istri Ahok, Panitia Hak Angket Bilang Lihat Nanti)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Megapolitan
Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Megapolitan
Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Megapolitan
Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin 'Jogging Track'

Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin "Jogging Track"

Megapolitan
Buka Pendaftaran, KPU DKI Jakarta Butuh 801 Petugas PPS untuk Pilkada 2024

Buka Pendaftaran, KPU DKI Jakarta Butuh 801 Petugas PPS untuk Pilkada 2024

Megapolitan
KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Anggota PPS untuk Pilkada 2024

KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Anggota PPS untuk Pilkada 2024

Megapolitan
Bantu Buang Mayat Wanita Dalam Koper, Aditya Tak Bisa Tolak Permintaan Sang Kakak

Bantu Buang Mayat Wanita Dalam Koper, Aditya Tak Bisa Tolak Permintaan Sang Kakak

Megapolitan
Pemkot Depok Bakal Bangun Turap untuk Atasi Banjir Berbulan-bulan di Permukiman

Pemkot Depok Bakal Bangun Turap untuk Atasi Banjir Berbulan-bulan di Permukiman

Megapolitan
Duduk Perkara Pria Gigit Jari Satpam Gereja sampai Putus, Berawal Pelaku Kesal dengan Teman Korban

Duduk Perkara Pria Gigit Jari Satpam Gereja sampai Putus, Berawal Pelaku Kesal dengan Teman Korban

Megapolitan
15 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

15 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Bantu Buang Mayat, Adik Pembunuh Wanita Dalam Koper Juga Jadi Tersangka

Bantu Buang Mayat, Adik Pembunuh Wanita Dalam Koper Juga Jadi Tersangka

Megapolitan
Banjir Berbulan-bulan di Permukiman Depok, Pemkot Bakal Keruk Sampah yang Tersumbat

Banjir Berbulan-bulan di Permukiman Depok, Pemkot Bakal Keruk Sampah yang Tersumbat

Megapolitan
Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper Terungkap, Korban Ternyata Minta Dinikahi

Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper Terungkap, Korban Ternyata Minta Dinikahi

Megapolitan
Tak Cuma di Medsos, DJ East Blake Juga Sebar Video Mesum Mantan Kekasih ke Teman dan Keluarganya

Tak Cuma di Medsos, DJ East Blake Juga Sebar Video Mesum Mantan Kekasih ke Teman dan Keluarganya

Megapolitan
Heru Budi Usul Bangun 'Jogging Track' di RTH Tubagus Angke yang Diduga Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Usul Bangun "Jogging Track" di RTH Tubagus Angke yang Diduga Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com