Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pedagang Resmi Cemburu dengan PKL di Luar Pasar Selalu Menjadi Masalah

Kompas.com - 17/03/2015, 18:57 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Para pedagang kaki lima (PKL) yang menjajakan dagangannya di luar Pasar Enjo, Pisangan Timur, Pulogadung, Jakarta Timur, kerap menimbulkan kecemburuan bagi pedagang resmi yang berada di dalam pasar. Sebab, PKL yang berjualan di luar pasar lebih laris ketimbang yang ada di dalam pasar.

Persoalannya kompleks. Masyarakat selaku pembeli juga punya kebiasaan yang tak mau repot. Susah-susah masuk ke dalam pasar dan membayar biaya parkir Rp 2.000, mereka memilih belanja di luar Pasar Enjo.

Belanja di luar pun bebas parkir. Kebiasaan ini turut menumbuh suburkan PKL di bahu jalan di luar Pasar Enjo. Pedagang di dalam Pasar Enjo mengeluh karena pengunjung sepi.

Pembeli banyak lari kepada pedagang di luar pasar. "Nah ini yang jadi permasalahan orang di dalam. Harapannya di luar itu bisa dimasukkan ke dalam. Kita keberatan dengan adanya pedagang di luar itu," kata Tu (52), pedagang sayur dan bahan pokok di Pasar Enjo, saat ditemui Selasa (17/3/2015).

Menurut Tu, masih ada beberapa lapak kosong di dalam pasar yang dapat menampung PKL di luar. Tu juga melihat upaya pemerintah membangun gedung pasar yang lebih modern, seperti di Pasar Enjo, mengubah kondisi kumuh model lama.

"Dulu orang masuk pasar itu kipas-kipas kepanasan. Sekarang atas bawah ini baik dan memuaskan, kesimpulannya sekarang sudah lebih baik dari dulu," ujar pedagang yang telah berjualan selama 20 tahun di Pasar Enjo ini.

Pedagang lainnya, Wi (62) mengatakan, masalah PKL di luar Pasar Enjo karena kurang tegasnya aparat pemerintah untuk melakukan penertiban. Sehingga PKL menjamur di luar, khususnya di Jalan Pisangan Lama II.

Bahkan, karena cemburu di luar lebih laku, pedagang di dalam pun akhirnya ada yang sudah memiliki kios di dalam pasar, tetapi kembali lagi jualan di luar.

"Ini masalahnya kurang tegas. Enggak bisa ngusir orang luar (PKL luar) ke dalam. Kalau memang tegas, seharusnya bisa masuk ke dalam," ujar Wi.

Kepala Pasar Enjo, Agus Dharmanto mengatakan, pedagang yang ada di luar Pasar Enjo bukan merupakan PKL yang masuk dalam daftar pedagang saat revitalisasi pasar. Sehingga, PKL tersebut tidak dapat ditampung di dalam Pasar Enjo.

Selain itu, daya tampung pasar juga sudah tidak mencukupi. Tercatat ada 203 PKL yang ada di luar pasar. Namun, kios yang tersedia di dalam pasar hanya tersisa sekitar 20-an.

Sebenarnya, kata dia, upaya penertiban sudah pernah dilakukan. Awal tahun ini, di sekeliling tembok Pasar Enjo sudah dilakukan penertiban. "Di sekeliling itu sudah bersih kan. Nah yang di Jalan Pisangan Lama II itu, sebenarnya itu janji dari kelurahan untuk penertiban tahap dua. Tetapi memang belum dilakukan," ujar Agus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polda Metro Sebut Judi 'Online' Kejahatan Luar Biasa, Pemberantasannya Harus Luar Biasa

Polda Metro Sebut Judi "Online" Kejahatan Luar Biasa, Pemberantasannya Harus Luar Biasa

Megapolitan
Polisi Deteksi 3 Pelaku Lain di Balik Akun Facebook Icha Shakila, Dalang Kasus Ibu Cabuli Anak

Polisi Deteksi 3 Pelaku Lain di Balik Akun Facebook Icha Shakila, Dalang Kasus Ibu Cabuli Anak

Megapolitan
Rombongan 3 Mobil Tak Bayar Usai Makan di Depok, Pemilik Restoran Rugi Rp 829.000

Rombongan 3 Mobil Tak Bayar Usai Makan di Depok, Pemilik Restoran Rugi Rp 829.000

Megapolitan
Kapolri Rombak Perwira di Polda Metro, Salah Satunya Posisi Wakapolda

Kapolri Rombak Perwira di Polda Metro, Salah Satunya Posisi Wakapolda

Megapolitan
Modus Preman Palak Bus Wisata di Gambir: Mengadang di Pintu Stasiun, Janjikan Lahan Parkir

Modus Preman Palak Bus Wisata di Gambir: Mengadang di Pintu Stasiun, Janjikan Lahan Parkir

Megapolitan
Kapolda Metro: Judi 'Online' Cuma Untungkan Bandar, Pemain Dibuat Rugi

Kapolda Metro: Judi "Online" Cuma Untungkan Bandar, Pemain Dibuat Rugi

Megapolitan
Bocah Tewas Terjatuh dari Lantai 8 Rusunawa Cakung, Polisi: Jendela untuk Bersandar Tidak Kokoh

Bocah Tewas Terjatuh dari Lantai 8 Rusunawa Cakung, Polisi: Jendela untuk Bersandar Tidak Kokoh

Megapolitan
Sejak 2023, 7 Selebgram Bogor Ditangkap karena Promosi Situs Judi 'Online'

Sejak 2023, 7 Selebgram Bogor Ditangkap karena Promosi Situs Judi "Online"

Megapolitan
Momen Haru Risma Peluk Pelajar di Tanimbar yang Bipolar dan Dibesarkan Orangtua Tunggal

Momen Haru Risma Peluk Pelajar di Tanimbar yang Bipolar dan Dibesarkan Orangtua Tunggal

Megapolitan
Kapolda Metro Perintahkan Kapolres-Kapolsek Razia Ponsel Anggota untuk Cegah Judi “Online”

Kapolda Metro Perintahkan Kapolres-Kapolsek Razia Ponsel Anggota untuk Cegah Judi “Online”

Megapolitan
Bocah yang Jatuh dari Lantai 8 Rusunawa di Cakung Ternyata Ditinggal Orangtunya Bekerja

Bocah yang Jatuh dari Lantai 8 Rusunawa di Cakung Ternyata Ditinggal Orangtunya Bekerja

Megapolitan
Bawaslu DKI Mengaku Kekurangan Personel Jelang Pilkada 2024

Bawaslu DKI Mengaku Kekurangan Personel Jelang Pilkada 2024

Megapolitan
Polisi Bakal Mediasi Kasus Ojol yang Tendang Motor Warga di Depok

Polisi Bakal Mediasi Kasus Ojol yang Tendang Motor Warga di Depok

Megapolitan
Polda Metro Buka Peluang Kembali Periksa Firli Bahuri di Kasus Dugaan Pemerasan SYL

Polda Metro Buka Peluang Kembali Periksa Firli Bahuri di Kasus Dugaan Pemerasan SYL

Megapolitan
 Selebgram Bogor Ditangkap karena Promosikan Judi Online, Polisi : Baru Terima Gaji Rp 3 juta

Selebgram Bogor Ditangkap karena Promosikan Judi Online, Polisi : Baru Terima Gaji Rp 3 juta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com