Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemendagri Coret Anggaran ke Luar Negeri Rp 8,7 M, Ini Reaksi Ahok

Kompas.com - 18/03/2015, 12:40 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menganggap wajar perjalanan dinas luar negeri sebesar Rp 8,7 miliar pada Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (RAPBD) DKI 2015. Asal, program itu bukan termasuk penggelembungan anggaran. 

"Ya enggak ada masalah selama anggaran tidak dimark-up," kata Basuki, di Balai Kota, Rabu (18/3/2015). 

Kemendagri sebelumnya mencoret anggaran belanja perjalanan dinas luar negeri di Bappeda, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, serta DPRD DKI sebesar Rp 8,7 miliar. Program ini dilarang dianggarkan kecuali perjalanan dinas luar negeri untuk kegiatan yang bersifat urgent dan mendesak bagi kepentingan Pemprov DKI.

Basuki menyambut baik koreksi Kemendagri ini. Ia menegaskan, saat ini, pihaknya sedang menyisir kembali RAPBD DKI 2015. Mantan Bupati Belitung Timur itu juga membuka dokumen RAPBD DKI 2015 serta RAPBD versi DPRD di website resmi Pemprov DKI, jakarta.go.id.

Selain Kemendagri, ia membutuhkan peran serta masyarakat untuk melaporkan anggaran-anggaran mana saja yang dinilai tidak wajar. "Kalau ada temuan, bisa langsung saya kunci. Kalau dulu pas enggak ada e-budgeting, enggak bsa kunci tuh anggaran (tidak jelas), dibohongi terus kami," kata Basuki. 

Bahkan nantinya proses tender lelang serta rincian anggaran juga akan dibuka Basuki. Sehingga masyarakat dapat mengetahui persis sampai ke detailnya perusahaan mana saja yang menang lelang proyek di Pemprov DKI.

"Sekarang (perusahaan) yang menang, gank-ganknya itu-itu semua, abal-abal semua, disubtenderkan lagi, dann akhirnya banyak sekolah rubuh. Jadi nanti ke depan, masyarakat bisa tahu di Jakarta, permainannnya apa saja, siapa yang curang, siapa yang kelebihan uang, tangkapin semuanya deh," kata Basuki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ayah di Jaktim Setubuhi Anak Kandung sejak 2019, Korban Masih di Bawah Umur

Ayah di Jaktim Setubuhi Anak Kandung sejak 2019, Korban Masih di Bawah Umur

Megapolitan
Sempat Tersendat akibat Tumpahan Oli, Lalu Lintas Jalan Raya Bogor Kembali Lancar

Sempat Tersendat akibat Tumpahan Oli, Lalu Lintas Jalan Raya Bogor Kembali Lancar

Megapolitan
Ibu di Jaktim Rekam Putrinya Saat Disetubuhi Pacar, lalu Suruh Aborsi Ketika Hamil

Ibu di Jaktim Rekam Putrinya Saat Disetubuhi Pacar, lalu Suruh Aborsi Ketika Hamil

Megapolitan
Komnas PA Bakal Beri Pendampingan Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Komnas PA Bakal Beri Pendampingan Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Megapolitan
Penanganan Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Lambat, Pelaku Dikhawatirkan Ulangi Perbuatan

Penanganan Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Lambat, Pelaku Dikhawatirkan Ulangi Perbuatan

Megapolitan
Pendaftaran PPDB Jakarta Dibuka 10 Juni, Ini Jumlah Daya Tampung Siswa Baru SD hingga SMA

Pendaftaran PPDB Jakarta Dibuka 10 Juni, Ini Jumlah Daya Tampung Siswa Baru SD hingga SMA

Megapolitan
Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Megapolitan
Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Megapolitan
Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Megapolitan
Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Megapolitan
Polisi Gadungan di Jaktim Palak Pedagang dan Warga Selama 4 Tahun, Raup Rp 3 Juta per Bulan

Polisi Gadungan di Jaktim Palak Pedagang dan Warga Selama 4 Tahun, Raup Rp 3 Juta per Bulan

Megapolitan
Pelajar dari Keluarga Tak Mampu Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis Lewat PPDB Bersama

Pelajar dari Keluarga Tak Mampu Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis Lewat PPDB Bersama

Megapolitan
Dua Wilayah di Kota Bogor Jadi 'Pilot Project' Kawasan Tanpa Kabel Udara

Dua Wilayah di Kota Bogor Jadi "Pilot Project" Kawasan Tanpa Kabel Udara

Megapolitan
Keluarga Korban Begal Bermodus 'Debt Collector' Minta Hasil Otopsi Segera Keluar

Keluarga Korban Begal Bermodus "Debt Collector" Minta Hasil Otopsi Segera Keluar

Megapolitan
Masih di Bawah Umur, Pelaku Perundungan Siswi SMP di Bogor Tak Ditahan

Masih di Bawah Umur, Pelaku Perundungan Siswi SMP di Bogor Tak Ditahan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com