Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Evaluasi Eks Kapal Asing, Pemilik Kapal Minta Pemerintah Tak Tebang Pilih

Kompas.com - 20/03/2015, 19:29 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Tim Satgas Anti Illegal Fishing menyambangi dua eks kapal asing di Pelabuhan Nizam Zachman, Muara Baru, Jakarta Utara, Jumat (20/3/2015) pagi. Dua eks kapal asing tersebut yakni, kapal Kusuma Graha dan kapal Hasilindo 8.

Kedatangan tim satgas itu sebagai bagian dari evaluasi moratorium yang dikeluarkan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dan Kementerian Hukum san HAM mengenai Peraturan Menteri (Permen) No 56/2014 terkait moratorium (penghentian sementara) perizinan usaha perikanan tangkap bagi eks kapal asing yang mulai berlaku sejak 1 November 2014 hingga enam bulan ke depan.

Menanggapi kedatangan tim satgas, kedua pemilik kapal memiliki pandangan berbeda. Operasional Kapal Kusuma Graha, Sidik Dwi, mengatakan mendukung langkah yang dilakukan satgas untuk memberantas praktik illegal fishing yang selama ini meresahkan.

Menurut dia, sebagian eks kapal asing di perairan Indonesia di wilayah timur kerap kali melakukan kecurangan.

"Saya kira bagus adanya pengecekan ini. Apalagi moratorium kementerian kemarin. Itu bagus buat cegah illegal fishing di wilayah timur," kata Sidik pada Kompas.com, Jumat (20/3/2015).

Sidik mengatakan kecurangan yang biasa dilakukan pemilik eks kapal asing seperti pergantian anak buah kapal (ABK). Eks kapal asing yang nakal biasanya mengganti ABK Indonesia dengan asing.

"Wah kalau yang bandel pada ganti ABK. Dari Indonesia ke asing semua. Enggak sesuai prosedur," kata Sidik.

Menurut dia, eks kapal asing yang dijalankannya tidak berani melakukan kecurangan dengan mengganti ABK. Sebab, dia tahu sanksi yang diterimanya akan cukup berat sesuai dengan peraturan pemerintah.

Sementara itu, pemilik kapal Hasilindo 8, mengaku sebenarnya mendukung moratorium pemerintah. Namun, ia meminta pemerintah juga tidak selalu menuduh eks kapal asing yang berbahan besi.

"Ya jangan kita mulu dong yang kapal besi disasar, kan juga banyak tuh kapal-kapal kayu yang illegal fishing juga," kata Edi, pemilik kapal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kasus Kejahatan Seksual Terhadap Anak: Puncak Gunung Es yang Belum Efektif Dicegah

Kasus Kejahatan Seksual Terhadap Anak: Puncak Gunung Es yang Belum Efektif Dicegah

Megapolitan
Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 31 Mei 2024

Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 31 Mei 2024

Megapolitan
Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 31 Mei 2024

Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 31 Mei 2024

Megapolitan
Pengendara Sepeda Motor di Penjaringan Tewas Ditabrak Pengemudi Mobil Lansia

Pengendara Sepeda Motor di Penjaringan Tewas Ditabrak Pengemudi Mobil Lansia

Megapolitan
Mertua yang Diduga Dianiaya Menantu di Jakbar Dilaporkan Balik ke Polisi

Mertua yang Diduga Dianiaya Menantu di Jakbar Dilaporkan Balik ke Polisi

Megapolitan
Perbaikan Lintasan MRT yang Kejatuhan Besi Ribar Proyek Kejagung Habiskan Waktu 5 Jam

Perbaikan Lintasan MRT yang Kejatuhan Besi Ribar Proyek Kejagung Habiskan Waktu 5 Jam

Megapolitan
Cerita Penumpang MRT Saat Detik-detik Besi Ribar Proyek Kejagung Jatuh ke Lintasan Kereta

Cerita Penumpang MRT Saat Detik-detik Besi Ribar Proyek Kejagung Jatuh ke Lintasan Kereta

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 31 Mei 2024, dan Besok : Pagi Ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 31 Mei 2024, dan Besok : Pagi Ini Cerah Berawan

Megapolitan
KASN Telusuri Status Cuti Supian Suri Saat Datang ke Kantor PAN

KASN Telusuri Status Cuti Supian Suri Saat Datang ke Kantor PAN

Megapolitan
Soal Duet Keponakan Prabowo dan Kaesang di Pilkada DKI, PSI: Untuk Meramaikan Suasana Saja

Soal Duet Keponakan Prabowo dan Kaesang di Pilkada DKI, PSI: Untuk Meramaikan Suasana Saja

Megapolitan
Besi Ribar yang Jatuh di Lintasan MRT Masih Dievakuasi

Besi Ribar yang Jatuh di Lintasan MRT Masih Dievakuasi

Megapolitan
BNNP DKI Jakarta Musnahkan 3.449,7 Gram Barang Bukti Narkotika

BNNP DKI Jakarta Musnahkan 3.449,7 Gram Barang Bukti Narkotika

Megapolitan
Polisi: Besi Ribar yang Jatuh Mengenai Gerbong Kereta MRT

Polisi: Besi Ribar yang Jatuh Mengenai Gerbong Kereta MRT

Megapolitan
Menantu di Jakbar Diduga Aniaya Mertuanya karena Permasalahan Pembayaran Gaji ART

Menantu di Jakbar Diduga Aniaya Mertuanya karena Permasalahan Pembayaran Gaji ART

Megapolitan
Bandar Narkoba di Pondok Aren Diduga Masih Dalam Pengaruh Sabu Sebelum Tewas Dalam Toren Air

Bandar Narkoba di Pondok Aren Diduga Masih Dalam Pengaruh Sabu Sebelum Tewas Dalam Toren Air

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com