"Kemarin saya bicara (kepada Ahok), 'Ahok, kau bisa jadi legenda kota juga seperti Ali Sadikin tapi harus bekerja dengan benar tapi tidak kasar," kata Kalla, Selasa (24/3/2015).
Wapres mengaku sudah mengingatkan hal ini kepada Basuki saat bertemu Basuki di Kantor Wakil Presiden Jakarta, Senin (23/3/2015) kemarin. Kepada Basuki, Kalla berpesan agar dia bisa tetap tegas namun tidak bersikap kasar. Jika tetap bersikap kasar, kata Kalla, Basuki akan dikenang dengan citra yang buruk.
"Boleh keras dan tegas tapi jangan kasar. Kalau begitu, Anda jadi legenda orang yang kasar. Semua orang bisa jadi legenda selama dia tentu bisa gerakan masyarakat berbuat kebaikan," ucap Kalla.
Wapres juga menyampaikan bahwa suatu kota yang baik identik dengan jiwa kepemimpinan pemimpin kota tersebut. Ia menyebut Ali Sadikin sebagai salah satu legenda Jakarta karena kepemimpinannya yang baik.
Contoh pemimpin lainnya yang dianggap Kalla bisa membangun suatu kota dengan baik adalah Lee Kuan Yew. Mantan Perdana Menteri Singapur itu dianggap sukses membangun Singapura dengan konsep kota cerdas.
"Indeks kota cerdas itu dapat dicapai apabila ada kemauan, leadership, dan disiplin yang kuat. Masih kita tau bagaimana Ali Sadikin disiplin pada dirinya, Lee disiplin pada dirinya," tutur Kalla.
Sebelumnya, Ahok sudah meminta maaf kepada publik karena sudah mengeluarkan "kata-kata toilet" dalam wawancara langsung di Kompas TV. Beberapa kali "perkataan toilet" itu keluar dari mulutnya saat menanggapi pertanyaan penyiar Kompas TV, Aiman Witjaksono, soal tuduhan yang mengatakan bahwa dirinya mencoba menyuap Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi senilai Rp 12,7 triliun.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.