Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seorang Pria Tertangkap Bawa Senjata Api Saat Akan Beli Roti

Kompas.com - 24/03/2015, 12:13 WIB
Aldo Fenalosa

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Anggota Reskrim Polsek Metro Tebet menahan seorang pria paruh baya di Mal Kota Kasablanka, Jakarta Selatan, karena kedapatan membawa sepucuk senjata api, Sabtu (21/3/2015).

Pria berinisial SH (49) membawa pistol merek Sig Sauer 262 9 mm berisi 3 butir peluru di pinggangnya. "Dia ditangkap karena dicurigai mengambil roti di toko dalam mal. Sekuriti yang mencurigai itu langsung menghubungi Polsek Metro Tebet untuk memeriksa orang itu. Saat digeledah, ternyata dia menyimpan senjata api buatan Jerman," ungkap Kompol I Ketut Sudarma kepada wartawan di Polsek Metro Tebet, Selasa (24/3/2015) siang.

Kepada polisi, SH mengakui bahwa senjata api itu miliknya. Namun, ia membantah jika dikatakan bahwa senjata api itu digunakan untuk mencuri roti. "Di Kokas (Kota Kasablanka), saya mau beli roti. Karena antreannya panjang, saya malas lama-lama. Saya pergi aja," ujar SH.

SH melanjutkan, dia memiliki senjata tersebut sejak 2 tahun lalu karena ingin balas dendam terhadap seseorang yang berutang kepadanya. Sabtu malam itu, SH berada di Kota Kasablanka karena mendapat kabar bahwa orang incarannya sedang berada di sana.

"(Senjata) sekitar dua tahun lalu dibeli di Tanah Abang seharga Rp 2 juta. Dia beralasan, senjata itu selalu dibawanya ke mana-mana karena motif balas dendam terhadap seseorang," terang I Ketut Sudarma.

Atas kepemilikan senjata api itu, SH dikenai Pasal 1 Undang-Undang Darurat Nomor 12 Tahun 1951. Menurut I Ketut, tersangka asal Bukittinggi itu dikenakan hukuman minimal 12 tahun penjara.

"Untuk sementara, SH akan dikenakan UU Darurat pasal 1. Kami juga masih menunggu hasil penyidikan lebih lanjut dari Polda Metro Jaya, sementara ia akan dikenakan hukuman minimal 12 tahun penjara," pungkas I Ketut Sudarma.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com