Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembawa Pistol di Kota Kasablanka Cari Orang yang Menusuknya

Kompas.com - 24/03/2015, 13:10 WIB
Aldo Fenalosa

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Tersangka kepemilikan senjata api tanpa izin yang ditangkap petugas Polsek Metro Tebet, Jakarta Selatan, Sabtu (21/3/2015), mengaku pernah ditusuk di perut oleh orang yang dicarinya di Mal Kota Kasablanka.

Menurut pengakuan SH, orang itu adalah rekan kerjanya saat bekerja di Tanah Abang tahun 2009 lalu. "Inisialnya DD. Dia pernah nusuk saya karena dulu, waktu tahun 2009, saya menagih utang ke dia, dia tidak mau bayar. Makanya saya cari dia sampai sekarang, mau balas dendam," sebut SH di Polsek Metro Tebet, Selasa (24/3/2015) siang.

SH memperlihatkan dua bekas luka tusuk di punggung belakang sebelah kiri dan kanan. SH menuturkan bahwa ia pernah melaporkan kejadian penusukan tersebut kepada polisi. Namun, DD hanya mendapat hukuman 7 bulan penjara.

"Waktu penusukan itu, saya lapor ke polisi. Cuma, dia sudah keluar waktu saya berobat. Saya enggak ngerti jenis hukumannya, harusnya dia dihukum 1 tahun di Polsek Metro Palmerah, tetapi dipotong jadi 7 bulan," ungkap SH.

Motif balas dendam SH ini berawal dari penolakan DD untuk membayar utang sebesar Rp 49 juta pada tahun 2009. Saat itu, SH yang bekerja sebagai makelar kain di Tanah Abang memberikan pinjaman barang berupa kain kepada DD. Namun, saat SH menagih uang kain tersebut, DD selalu mengelak.

"Dua kali saya tagih, tetapi dia nolak terus. Yang punya kain anggap saya yang berutang sebesar itu, padahal DD yang pinjam kain tersebut melalui saya. Saya kan tidak ada uang sebanyak itu untuk bayar. DD malah tusuk saya," kata SH.

SH ditangkap polisi di Mal Kota Kasablanka, Sabtu lalu. Hingga hari Selasa ini, ia ditahan di Polsek Metro Tebet. Sebelum ditahan polisi, SH yang berasal dari Bukittinggi itu mengaku berdomisili di daerah Kota, Jakarta Barat. [Baca: Seorang Pria Tertangkap Bawa Senjata Api Saat Akan Beli Roti]

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Megapolitan
Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Megapolitan
Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Megapolitan
Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Megapolitan
Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Megapolitan
Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com