Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banyak yang Berharap Pergub Tidak Berjalan Bagus, Terutama DPRD

Kompas.com - 25/03/2015, 11:45 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat menjelaskan bahwa seluruh SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah) DKI harus bekerja maksimal pada tahun ini. Terutama dengan diterapkannya peraturan gubernur (pergub) sebagai dasar hukum penggunaan pagu anggaran pendapatan dan belanja daerah perubahan (APBD-P) 2014 untuk tahun 2015.

"Saya yakin, Pak Gubernur pasti all out untuk ini. Kita harus bekerja cepat dan tepat. Banyak sekali yang berharap pergub ini tidak berjalan bagus, terutama DPRD (DKI)," tutur Djarot saat memimpin rapat koordinasi di Balai Kota, Rabu (25/3/2015).

Selain itu, Djarot juga mengajak seluruh SKPD tidak takut ketika ada pengaruh maupun ancaman dalam menjalankan anggaran di tahun ini. Menurut dia, kalau dari SKPD sudah menerapkan hal yang benar dan tidak memainkan anggaran, seharusnya tidak perlu takut lagi.

Djarot pun menawarkan bantuan apabila ada SKPD yang merasa diintervensi oleh pihak mana pun agar melaporkan hal tersebut kepada dirinya. Jika memang terbukti SKPD diintervensi, Djarot berjanji akan membela SKPD habis-habisan.

"Waktu kita tersandera dengan kegaduhan-kegaduhan yang tidak perlu dan tidak produktif. Kalau sampeyan ditakut-takutin orang, bilang ke saya. Nanti saya bela," ujar dia.

Rapat koordinasi yang dipimpin oleh mantan Wali Kota Blitar tersebut membahas SKPD yang ada di bidang Kesejahteraan Rakyat (Kesra), di antaranya Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, Dinas Olahraga dan Pemuda, dan sebagainya. Anggaran di bidang Kesra DKI ini cukup besar, yakni senilai 35 sampai 40 persen dari total anggaran di 2015.

Dengan diterapkannya dasar hukum melalui pergub maka DPRD tidak punya fungsi budgeting lagi. Namun, masih ada fungsi pengawasan, sehingga seluruh pekerjaan yang ada di pemerintah provinsi (Pemprov) DKI akan sangat diawasi oleh DPRD. Jika ada pelaksanaan yang dinilai tidak sesuai, maka Pemprov DKI bisa dianggap melanggar hukum.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

7 Tahun Berdiri, Lokasi Binaan Pasar Minggu Kini Sepi Pedagang dan Pembeli

7 Tahun Berdiri, Lokasi Binaan Pasar Minggu Kini Sepi Pedagang dan Pembeli

Megapolitan
Polisi Tangkap DJ East Blake yang Diduga Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

Polisi Tangkap DJ East Blake yang Diduga Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

Megapolitan
Pihak Keluarga Bakal Temui Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah

Pihak Keluarga Bakal Temui Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Setubuhi Korban Sebelum Membunuhnya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Setubuhi Korban Sebelum Membunuhnya

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Dikenakan Pasal Pembunuhan Berencana

Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Dikenakan Pasal Pembunuhan Berencana

Megapolitan
Tak Sadar Jarinya Digigit sampai Putus, Satpam Gereja: Ada yang Bilang 'Itu Jarinya Buntung'

Tak Sadar Jarinya Digigit sampai Putus, Satpam Gereja: Ada yang Bilang 'Itu Jarinya Buntung'

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Jadi Tersangka, Dijerat Pasal Pembunuhan dan Curas

Pembunuh Wanita Dalam Koper Jadi Tersangka, Dijerat Pasal Pembunuhan dan Curas

Megapolitan
Korban Duga Pelaku yang Gigit Jarinya hingga Putus di Bawah Pengaruh Alkohol

Korban Duga Pelaku yang Gigit Jarinya hingga Putus di Bawah Pengaruh Alkohol

Megapolitan
Geng Motor Nekat Masuk 'Kandang Tentara' di Halim, Kena Gebuk Provost Lalu Diringkus Polisi

Geng Motor Nekat Masuk 'Kandang Tentara' di Halim, Kena Gebuk Provost Lalu Diringkus Polisi

Megapolitan
Banyak Kondom Bekas Berserak, Satpol PP Jaga RTH Tubagus Angke

Banyak Kondom Bekas Berserak, Satpol PP Jaga RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Bukan Rebutan Lahan Parkir, Ini Penyebab Pria di Pondok Aren Gigit Jari Satpam Gereja hingga Putus

Bukan Rebutan Lahan Parkir, Ini Penyebab Pria di Pondok Aren Gigit Jari Satpam Gereja hingga Putus

Megapolitan
PN Jakbar Tunda Sidang Kasus Narkotika Ammar Zoni

PN Jakbar Tunda Sidang Kasus Narkotika Ammar Zoni

Megapolitan
Pelaku dan Korban Pembunuhan Wanita Dalam Koper Kerja di Perusahaan yang Sama

Pelaku dan Korban Pembunuhan Wanita Dalam Koper Kerja di Perusahaan yang Sama

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Curi Uang Rp 43 Juta Milik Perusahaan Tempat Korban Kerja

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Curi Uang Rp 43 Juta Milik Perusahaan Tempat Korban Kerja

Megapolitan
Pengemis yang Videonya Viral karena Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Pengemis yang Videonya Viral karena Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com