Karena itu, kata Irman, DPRD harus serius menjalankan angket. Ia pun meminta DPRD harus sebisa mungkin menghindarkan kongkalikong dengan eksekutif selama angket berjalan.
"Hak angket ini proses hukum, bukan proses politik. Jadi, apa pun hasilnya, tidak boleh diubah karena lobi-lobi politik," kata Irman saat rapat angket di Gedung DPRD DKI Jakarta pada Rabu (25/3/2015).
Mendengar penjelasan itu, Ketua DPRD DKI Prasetio Edi Marsudi menyatakan bahwa ia tak pernah sama sekali melakukan kongkalikong dengan eksekutif, khususnya dengan Gubernur Basuki atau yang biasa disapa Ahok.
Namun, Pras meyakini, ada satu orang di lembaganya yang sudah melakukan lobi-lobi politik dengan Ahok. Menurut Pras, orang itu adalah Ketua Fraksi Nasdem Bestari Barus.
"Alhamdulillah, sampai saat ini saya enggak, Pak, tetapi Bestari tuh," ujar politisi PDI Perjuangan itu. [Baca: Disebut Dikucilkan di DPRD, Ketua Fraksi Nasdem Menjawab]
Ucapan Pras disambut tawa rekan-rekannya yang lain. Bestari sendiri tampak tak terlihat dalam rapat tersebut.
Bestari merupakan anggota DPRD yang sempat menemui Ahok pada Kamis (19/3/2015) pagi, bertepatan dengan berlangsungnya rapat pengisian data e-budgeting RAPBD 2015.
Tindakan Bestari ini sempat mendapat cemooh rekan-rekannya di DPRD. Ia pun sempat disindir saat rapat pimpinan pada siang harinya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.