Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Parkir Elektronik Diharapkan Bisa Cegah Kebocoran PAD

Kompas.com - 25/03/2015, 22:48 WIB
Tangguh Sipria Riang

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Unit Pelayanan (UP) Perparkiran Dinas Perhubungan dan Transportasi (Dishubtrans) DKI Jakarta, menduga banyak terjadi kebocoran di area parkir Ibu Kota. Hal tersebut menjadi salah satu dasar dari penerapan terminal parkir elektronik (TPE).

"Kita mencatat pendapat on street (parkir pinggir jalan) tahun 2014 sekitar Rp 7,8 miliar. Ini terlalu kecil. Dipresiksi dari tim survei kita, transakai parkir on street mencapai Rp 400 miliar sampai Rp 500 miliar," ungkap Kepala UP Perparkiran Sunardi Sinaga, Rabu (25/3/2015).

Angka tersebut didapat berdasarkan penerapan sistem bayar parkir manual dari 400 jalan di Jakarta. Kebocoran diduga akibat penerapan parkir manual yang masih menggunaakn sistem setoran. Penerapan TPE diharapkan dapat mencegah terjadinya kebocoran serupa.

"Ada 800.000 slot parkir se-DKI Jakarta. Intensitas keluar masuk kendaraan dan jumlah kendaraan di Jakarta terhitung sudah mencapai kurang lebih 10 juta kendaraan. Coba, jika seluruh slot itu menerapkan sistem TPE, pasti akan menghasilkan PAD (pendapatan asli daerah0 yang lebih besar," paparnya.

Sunardi menambahkan, penerapan TPE di dua sisi Jalan Boulevard diharapkan bisa menambah pendapatan dari parkir menjadi Rp 100 juta per hari.

Sebelumnya, PAD parkir dengan teknis konvensional di jalan tersebut hanya sebesar Rp 4,7 juta per hari. "Untuk itu, kitatargetkan, jika seluruh Jakarta bisa menerapkan TPE, maka 30 persen atau sekitar Rp 150 miliar bisa masuk ke PAD DKI. Sisanya, dibayarkan untuk gaji juru parkir dan biaya operator," ujar Sunardi.

Berdasarkan data UPT Perparkiran DKI Jakarta, jumlah satuan ruang parkir (SRP) menurut Peraturan Gubernur Nomor 64 Tahun 2011 sebanyak 12.550. Rinciannya, terdapat 10.478 SRP on street dan 2.072 SRP off street.

Adapun jumlah lokasi parkir yang dikelola swasta saat ini sebanyak 710 lokasi dengan rincian 300.323 SRP untuk mobil atau bus, dan 197.605 SRP untuk motor.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tawuran Kerap Pecah di Pasar Deprok, Polisi Sebut Ulah Provokator

Tawuran Kerap Pecah di Pasar Deprok, Polisi Sebut Ulah Provokator

Megapolitan
Tawuran di Pasar Deprok Pakai Petasan, Warga: Itu Habis Jutaan Rupiah

Tawuran di Pasar Deprok Pakai Petasan, Warga: Itu Habis Jutaan Rupiah

Megapolitan
Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Megapolitan
Kemiskinan dan Beban Generasi 'Sandwich' di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Kemiskinan dan Beban Generasi "Sandwich" di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Megapolitan
Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon 'Debt Collector'

Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon "Debt Collector"

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

Megapolitan
Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Megapolitan
Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Megapolitan
Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com