Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Selidiki Tulisan Akseyna

Kompas.com - 07/04/2015, 18:53 WIB
Unoviana Kartika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi menyelidiki tulisan tangan Akseyna Ahad Dori (19), mahasiswa jurusan Biologi Fakultas MIPA Universitas Indonesia yang ditemukan tewas tenggelam. Hal itu untuk memastikan tulisan tersebut benar-benar tulisan tangan Akseyna.

"Harus dipastikan itu tulisan tangan korban atau bukan untuk mengetahui motif kematiannya," ujar Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Martinus Sitompul di Jakarta, Selasa (7/4/2015).

Polisi pun melakukan uji laboratrium untuk memastikan tulisan dalam surat itu adalah tulisan Akseyna atau orang lain dengan pembanding. Hasil uji laboratorium akan dibandingkan dengan keterangan-keterangan dari saksi.

Diketahui, Akseyna meninggalkan surat bertulisan tangan dengan berbahasa Inggris "will not return for please dont search for existence my apologres for everyting eternally". Surat itu tertempel di dinding kosan korban di Wisma Widya yang berlokasi di Gang H. Usman, Kukusan, Depok. Martinus menjelaskan, saat ini polisi tengah berupaya untuk mencari pembuktian untuk mengetahui Akseyna dibunuh atau bunuh diri.

"Dua-duanya masih kami gali," kata dia.

Sejauh ini, polisi sudah memeriksa 15 orang saksi termasuk teman-teman kos, kuliah, orangtua, dan orang yang menemukan jenazah Akseyna. Martinus mengatakan, hari ini polisi melakukan olah TKP awal.

Sementara itu, pada Rabu (8/4/2015) esok, polisi akan mengadakan prarekonstruksi dengan skenario khsusus. Polisi juga menyelidiki temuan batu dalam tas ransel yang ikut tenggelam bersama jenazah Akseyna.

"Akan diselidiki berasal dari mana. Jenisnya apa. Setelah, itu kami akan umumkan ini bunuh diri atau dibunuh," kata Martinus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Megapolitan
Hadiri 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Hadiri "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Megapolitan
Pakai Caping Saat Aksi 'May Day', Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Pakai Caping Saat Aksi "May Day", Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Megapolitan
Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com