Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Eksekusi Ricuh, Warga Duren Sawit Bakar Ban dan Blokade Jalan

Kompas.com - 08/04/2015, 14:05 WIB
Robertus Belarminus

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Eksekusi lahan di Jalan Pendidikan III, Duren Sawit, Jakarta Timur, berlangsung ricuh. Warga yang bertempat tinggal di lahan tersebut menolak dibongkar tempat tinggalnya. Akhirnya warga sempat melakukan aksi bakar ban serta memblokade jalan.

Aksi protes ini terjadi sejak pukul 06.00 dan baru reda sekitar pukul 12.00 tadi. Situasi sempat memanas selama lebih dari satu jam. Petugas dan warga RT 05 RW 14 Kelurahan Duren Sawit, Kecamatan Duren Sawit, menghadang sekitar 200 petugas Satpol PP yang hendak merobohkan bangunan.

Ada 17 bangunan semipermanen yang berdiri di lahan tersebut. Warga menolak digusur karena mereka menempati lahan yang dibayar Rp 8 juta setiap tahunnya kepada N. Menurut warga, eksekusi ini terkait sengketa antara N dan S, dua pihak yang saling mengklaim kepemilikan tanah seluas 1.370 meter persegi itu.

Salah satu tokoh warga setempat, Riyadi (38), mengakui situasi memanas tadi membuat warga di lahan itu marah. "Kita bakar ban saja di depan itu. Sempat kita tutup juga," ujar Riyadi, di lokasi kejadian, Rabu (8/4/2015) siang.

Menurut dia, warga siap digusur asalkan sengketa antara S dan N memiliki putusan pengadilan yang mempunyai kekuatan hukum. Sebab, lanjut dia, sengketa tanah itu saat ini masih berlangsung di Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).

"Di kepolisian juga mereka masih saling lapor, S melaporkan N di Polres Jakarta Timur dan N melaporkan S di Polda Metro Jaya," ujar Riyadi.

Sekitar 100 aparat kepolisian dibantu oleh TNI turut mengamankan situasi. Kepala Seksi Operasional Satpol PP Jakarta Timur Agus Sidikie mengatakan, meski situasi memanas, warga dan petugas hanya terlibat aksi dorong-dorongan. "Hanya tarik-menarik," ujar Agus.

Lalu lintas di Jalan Pendidikan III sempat lumpuh mulai pukul 06.00-11.00, sebelum akhirnya normal lagi pukul 12.00. Arus lalu lintas sempat dialihkan melalui Jalur KBT dan Jalan Kolonel Sugiono.

Saat ini, situasi di lokasi sudah berlangsung normal kembali setelah adanya kesepakatan dengan petugas. Warga meminta untuk membongkar sendiri bangunan selama satu minggu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com