Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok: Enggak Benar Isu Saya Mau Tutup "Car Free Day" Tiga Bulan

Kompas.com - 13/04/2015, 17:55 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) membantah merevisi Peraturan Gubernur Nomor 119 Tahun 2012 tentang pelaksanaan Hari Bebas Kendaraan Bermotor (HBKB) atau car free day (CFD).

Meskipun demikian ia berharap perusahaan yang mempromosikan usahanya untuk tidak menutupi akses warga yang sedang berolahraga di sana. 

"Perusahaan yang mau iklan jual produk kamu sewa tempat kek di FX atau di GBK atau lainnya, jangan taruh iklan di jalanan," kata Basuki, di Balai Kota, Senin (13/4/2015). 

Basuki menambahkan, kegiatan politik tetap boleh digelar di ajang CFD asalkan tidak sampai mengundang kericuhan. Namun penyelenggara kegiatan politik dilarang mendirikan panggung di kawasan Jalan MH Thamrin-Sudirman.

Sementara itu pedagang kaki lima (PKL) juga tetap diperbolehkan berdagang. Asal mereka membersihkan sampah sisa berjualan. [Baca: Perhatian-perhatian! Ada Aturan "Main" Baru di CFD Jakarta]

"PKL jualan di trotoar dan sampah kamu mesti beresin. Namun menyambut KAA (Konferensi Tingkat Tinggi Asia Afrika) ini memang mau ditutup CFD nya. Enggak ada isu saya mau tutup CFD sampai tiga bulan," kata Basuki.

Sebelumnya, Basuki dikabarkan akan meniadakan kegiatan CFD selama tiga bulan. Hal itu bertujuan sebagai pembersihan CFD dari kegiatan politik dan lain-lain. Basuki juga dikabarkan sedang mengkaji pelarangan kegiatan non olahraga saat CFD setiap minggunya, mulai April ini. [Baca: Ahok Disebut Ingin Meliburkan "Car Free Day" Selama 3 Bulan]

Tidak hanya melarang kegiatan-kegiatan partisipan tak berizin seperti kampanye politik atau promosi produk, Dinas Perhubungan DKI Jakarta juga melarang tenda, panggung, serta penggunaan sound system di trotoar dan area CFD.

Peserta CFD juga dilarang untuk membawa spanduk, umbul-umbul, atau membagi-bagikan brosur selama kegiatan bebas kendaraan berlangsung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Resahnya Arya Naik JakLingko, Dapat Sopir Ugal-ugalan yang Diteror Debt Collector

Resahnya Arya Naik JakLingko, Dapat Sopir Ugal-ugalan yang Diteror Debt Collector

Megapolitan
3 Jenazah Korban Kebakaran Kapal di Muara Baru Diketahui Identitasnya

3 Jenazah Korban Kebakaran Kapal di Muara Baru Diketahui Identitasnya

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tambah Fasilitas 'One Stop Service' untuk Calon Jemaah

Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tambah Fasilitas "One Stop Service" untuk Calon Jemaah

Megapolitan
Polisi Sebut STIP Terbuka dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna yang Dianiaya Senior

Polisi Sebut STIP Terbuka dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Maling Motor di Tebet Sempat Masuk ICU gara-gara Dikeroyok Warga

Maling Motor di Tebet Sempat Masuk ICU gara-gara Dikeroyok Warga

Megapolitan
“Kalau Bung Anies Berniat Maju Pilkada DKI Lewat PDI-P, Silakan Daftar'

“Kalau Bung Anies Berniat Maju Pilkada DKI Lewat PDI-P, Silakan Daftar"

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, Satpol PP DKI Minta Parpol Izin Saat Pasang Alat Peraga Kampanye

Jelang Pilkada 2024, Satpol PP DKI Minta Parpol Izin Saat Pasang Alat Peraga Kampanye

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Kebut Persiapan, Prioritaskan Jemaah Lansia

Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Kebut Persiapan, Prioritaskan Jemaah Lansia

Megapolitan
Tepergok Hendak Curi Motor, Maling di Koja 'Video Call' Ibunya Saat Diciduk Warga

Tepergok Hendak Curi Motor, Maling di Koja "Video Call" Ibunya Saat Diciduk Warga

Megapolitan
Kronologi Remaja Tikam Seorang Ibu di Bogor, Berawal dari Mabuk dan Panik

Kronologi Remaja Tikam Seorang Ibu di Bogor, Berawal dari Mabuk dan Panik

Megapolitan
Maju Pilkada DKI Jalur Independen, Dharma Pongrekun: Mau Selamatkan Rakyat

Maju Pilkada DKI Jalur Independen, Dharma Pongrekun: Mau Selamatkan Rakyat

Megapolitan
Dishub DKI Minta Warga Laporkan ke Aplikasi JAKI jika Temukan Jukir Liar di Minimarket

Dishub DKI Minta Warga Laporkan ke Aplikasi JAKI jika Temukan Jukir Liar di Minimarket

Megapolitan
Buntut Penganiayaan Taruna STIP, Desakan Moratorium hingga Penutupan Sekolah Menguat

Buntut Penganiayaan Taruna STIP, Desakan Moratorium hingga Penutupan Sekolah Menguat

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Tergolong Tindak Pidana, Dishub DKI Bakal Terapkan Sidang di Tempat

Jukir Liar Minimarket Tergolong Tindak Pidana, Dishub DKI Bakal Terapkan Sidang di Tempat

Megapolitan
Polisi Sebut Tersangka Kasus Kematian Taruna STIP Masih Mungkin Bertambah

Polisi Sebut Tersangka Kasus Kematian Taruna STIP Masih Mungkin Bertambah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com