Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Teror Kedua di Kantor Serikat Buruh Jelang May Day

Kompas.com - 15/04/2015, 14:20 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Aksi teror kembali terulang di kantor Konfederasi Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (KSBSI) di Jalan Cipinang Muara Raya, Jatinegara, Jakarta Timur. Dua tahun lalu, kantor serikat buruh ini juga dikejutkan dengan penemuan benda yang diduga bom.

Berdasarkan catatan Kompas.com, kasus ditemukannya benda diduga bom tersebut terjadi pada 30 April 2013 silam. Sebuah plastik mencurigakan menggemparkan penghuni kantor tersebut.

Di dalam plastik warna hitam tersebut polisi menemukan kotak berwarna merah bertuliskan KSBSI, lempengan printed circuit board (PCB), jam tangan, baterai telepon genggam, gulungan kertas, dan rangkaian kabel.

Namun, setelah diteliti tim gegana, plastik tersebut dinyatakan bukan bahan peledak. Polisi pada saat itu menyimpulkan pelaku hanya ingin menakut-nakuti warga.

Ieror ini kembali terulang. Pada Selasa 14 April 2015, kantor ini diberondong tembakan oleh orang tak dikenal. Tiga kaca mobil yang parkir di depan kantor pecah.

Tak hanya itu, kaca kantor ini juga bolong ditembus peluru yang ditembakkan dari senjata airsoft gun. Beruntung tidak ada yang terluka dalam kejadian tersebut.

Dua kejadian teror itu terjadi di momen mendekati peringatan May Day yang diperingati setiap 1 Mei. Belum diketahui motif pasti pelakunya.

Ketua DPC Kamipargo DKI Jakarta, Surnadi mengaku tak mau menduga-duga mengenai motif kejadian kedua kali ini. Meski demikian, bagi federasi buruh seperti mereka, beda pendapat sudah sering terjadi.

"Kalau adu argumen soal hukum memang sudah makan-minum kami," kata Surnadi, di kantor KSBSI, Rabu (15/4/2015).

Sunardi membenarkan ancaman teror pernah terjadi dua tahun lalu di kantor ini. Dia menyerahkan penyelidikan ini kepada polisi untuk mengusutnya.

Sementara itu, Wakil Kepala Polres Metro Jakarta Timur, Ajun Komisaris Besar Abrar Tuntalanai mengatakan, masih diselidiki apa motif dibalik penembakan ini.

Polisi menemukan 17 lubang akibat tembakan dari senjata airsoft gun di lokasi kejadianya. Polisi belum menemukan kaitan penembakan tersebut dengan perayaan May Day atau hari buruh yang diperingati setiap 1 Mei itu.

"Kalau berkaitan dengan May Day belum. Karena hasil pemeriksaan kami para pengurus KSBSI ini tak memiliki rencana turun ke jalan untuk hari buruh," ujar Abrar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com