Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anggota DPRD DKI: Kita Punya Hak Kontrol Ini Serba Salah, Diam Dianggap Bisu

Kompas.com - 17/04/2015, 18:39 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Fraksi Partai Persatuan Pembangunan Maman Firmansyah menegaskan, anggota DPRD DKI memiliki fungsi kontrol terhadap kinerja Pemerintah Provinsi DKI. Pelaksanaan hak menyatakan pendapat (HMP) merupakan salah satu dari penerapan fungsi kontrol anggota Dewan.

"Kita punya hak kontrol ini serba salah. Diam dianggap bego, bisu. Pokoknya sekarang DPRD enggak usah protes kayak lirik lagunya Iwan Fals, tidur di kursi. Mau bicara aspirasi malah dianggap salah lagi," ujar Maman di Gedung DPRD DKI, Jumat (17/4/2015).

Maman mengatakan, langkah yang ditempuh anggota DPRD bukan semata-mata tindakan politis, melainkan sebagai tanda penegakan undang-undang, termasuk dalam pelaksanaan hak angket dan HMP.

Khusus untuk pelaksanaan HMP, Maman mengatakan, fraksinya hanya melaksanakan tanggung jawab. Maman pun menampik bahwa HMP merupakan upaya untuk memvonis Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama.

"Kita hanya ingin sampaikan kesimpulan angket, apa betul temuan angket sesuai fakta dan perundang-undangan," ujar Maman.

Memang ada perbedaan pendapat yang terjadi di internal Dewan soal HMP. Akan tetapi, Maman menganggap wajar hal tersebut.

Maman pun mengingatkan kesalahan Basuki dalam menyerahkan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) bukan hasil pembahasan kepada Kemendagri memiliki dampak besar.

Kesalahan itu cukup menjadi alasan bagi Dewan untuk menggulirkan hak angket dan HMP.

"Biasalah orang beda pendapat, kan ini emang lembaga demokrasi. Kami ikuti angket adalah bagian dari aturan yang diberikan kepada Dewan untuk menyikapi kebijakan yang berdampak luas. Gara-gara ini kan ada PNS enggak digaji sekian bulan loh," ujar Maman.

"Jadi, jangan dibalik. DPRD sudah mengesahkan RAPBD sejak 27 Januari loh, ini kan ada yang salah," ucap dia lagi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Temukan Markas Gangster yang Bacok Remaja di Depok

Polisi Temukan Markas Gangster yang Bacok Remaja di Depok

Megapolitan
Polisi Periksa General Affair Indonesia Flying Club Terkait Pesawat Jatuh di Tangsel

Polisi Periksa General Affair Indonesia Flying Club Terkait Pesawat Jatuh di Tangsel

Megapolitan
Progres Revitalisasi Pasar Jambu Dua Mencapai 90 Persen, Bisa Difungsikan 2 Bulan Lagi

Progres Revitalisasi Pasar Jambu Dua Mencapai 90 Persen, Bisa Difungsikan 2 Bulan Lagi

Megapolitan
Pemerkosa Remaja di Tangsel Mundur dari Staf Kelurahan, Camat: Dia Kena Sanksi Sosial

Pemerkosa Remaja di Tangsel Mundur dari Staf Kelurahan, Camat: Dia Kena Sanksi Sosial

Megapolitan
Tersangka Pembacokan di Cimanggis Depok Pernah Ditahan atas Kepemilikan Sajam

Tersangka Pembacokan di Cimanggis Depok Pernah Ditahan atas Kepemilikan Sajam

Megapolitan
Kasus DBD 2024 di Tangsel Mencapai 461, Dinkes Pastikan Tak Ada Kematian

Kasus DBD 2024 di Tangsel Mencapai 461, Dinkes Pastikan Tak Ada Kematian

Megapolitan
Selebgram Zoe Levana Terobos dan Terjebak di 'Busway', Polisi Masih Selidiki

Selebgram Zoe Levana Terobos dan Terjebak di "Busway", Polisi Masih Selidiki

Megapolitan
Terobos Busway lalu Terjebak, Selebgram Zoe Levana Bakal Diperiksa

Terobos Busway lalu Terjebak, Selebgram Zoe Levana Bakal Diperiksa

Megapolitan
Sulitnya Ungkap Identitas Penusuk Noven di Bogor, Polisi: Pelaku di Bawah Umur, Belum Rekam E-KTP

Sulitnya Ungkap Identitas Penusuk Noven di Bogor, Polisi: Pelaku di Bawah Umur, Belum Rekam E-KTP

Megapolitan
Sendi Sespri Iriana Diminta Jokowi Tingkatkan Popularitas dan Elektabilitas untuk Maju Pilkada Bogor

Sendi Sespri Iriana Diminta Jokowi Tingkatkan Popularitas dan Elektabilitas untuk Maju Pilkada Bogor

Megapolitan
Terlibat Jaringan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass, 6 WNI Ditangkap

Terlibat Jaringan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass, 6 WNI Ditangkap

Megapolitan
Bikin Surat Perjanjian dengan Jakpro, Warga Sepakat Tinggalkan Rusun Kampung Susun Bayam

Bikin Surat Perjanjian dengan Jakpro, Warga Sepakat Tinggalkan Rusun Kampung Susun Bayam

Megapolitan
Siswi SLB Diduga Dicabuli di Sekolah hingga Hamil, Orangtua Cari Keadilan

Siswi SLB Diduga Dicabuli di Sekolah hingga Hamil, Orangtua Cari Keadilan

Megapolitan
Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 22 Mei 2024

Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 22 Mei 2024

Megapolitan
Warga Lihat Ibunda Furqon Ketua Tani Kampung Susun Bayam Hendak Dibawa Paksa Saat Penggerudukan

Warga Lihat Ibunda Furqon Ketua Tani Kampung Susun Bayam Hendak Dibawa Paksa Saat Penggerudukan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com