Permasalahan Balai Betawi di Setu Babakan yang tidak terawat ini juga menjadi salah satu hal yang dibicarakan dalam Rapat Pimpinan (Rapim), Senin pagi tadi. Ia berharap tak ada kongkalikong antara SKPD terkait dengan kontraktor.
"Sekarang kami lagi minta RAB (rencana anggaran biaya)-nya seperti apa. Kami minta rincian pembiayaan (pembangunan Balai Betawi)," kata Basuki.
Sementara itu Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta Saefullah mengaku Basuki sangat kecewa setelah mengunjungi Setu Babakan, khususnya melihat bangunan Balai Betawi yang tidak terawat. Menurut Saefullah, seharusnya DKI bisa menjaga dan melestarikan budaya Betawi.
Saefullah mengatakan, pembangunan Balai Betawi tersebut sebenarnya telah selesai sejak tahun 2012 lalu. Namun sayangnya perawatannya tidak maksimal dan pembangunannya belum selesai sepenuhnya.
"Jadi intinya pekerjannya harus sesuai dengan spesifikasi, makanya kami akan cek antara speknya dengan kondisi di lapangan itu harus cocok. Beliau (Basuki) juga minta seng atau barang lainnya di lapangan difungsikan, jangan dibiarkan menganggur seperti itu," kata Saefullah.
Rencananya, kompleks Balai Betawi tersebut akan digunakan sebagai lokasi pergelaran budaya-budaya Betawi jika sudah selesai nantinya. Proses pembangunan Balai pun direncanakan akan selesai pada 2015 ini.