Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wagub DKI: Warga Pyongyang Lebih Disiplin daripada Warga Jakarta

Kompas.com - 23/04/2015, 11:29 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengaku pernah berkunjung ke Pyongyang, Korea Utara. Kunjungan itu dilakukan pada 2011.

Menurut Djarot, ibu kota Korea Utara itu tidak seperti yang dibayangkan banyak orang. Ia bahkan menilai situasi kota tersebut sangat nyaman karena tidak memiliki berbagai problematika yang ada di Jakarta.

"Korea Utara tidak seperti yang Anda gambarkan. Pyongyang berbeda dengan Jakarta. Di sana, jumlah penduduknya tidak banyak, tidak ada kemacetan. Di sana hampir tidak ada unjuk rasa. Di sana tidak ada banjir," ujar dia di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (23/4/2015).

Selain itu, Djarot menilai warga Pyongyang memiliki sikap disiplin yang lebih baik ketimbang warga Jakarta. Menurut dia, kedisiplinan itu disebabkan warga Pyongyang memiliki semangat cinta tanah air yang tinggi.

Hal itulah yang menurut Djarot melatarbelakangi dilakukannya kerja sama antara Jakarta dan Pyongyang.

"Korut rasa cinta tanah air masyarakatnya bagus. Jadi, berdampak ke kedisiplinan masyarakat, dedikasi masyarakat, dan kepatuhan PNS-nya. Itu yang perlu kita tiru dari mereka," ujar mantan Wali Kota Blitar itu.

Sebelumnya diberitakan, Gubernur Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) berencana memberi sepasang orangutan kepada Pemerintah Pyongyang. Hal ini terkait hubungan kota mitra (sister city) yang terjalin antara Jakarta dan Pyongyang. Rencana pemberian orangutan ini juga telah disampaikan Ahok saat bertemu Presiden Presidium Korea Utara Kim Yong Nam di Hotel Intercontinental, Jakarta, Selasa (21/4/2015).

Menurut Ahok, pemberian orangutan itu bukan keinginanya, melainkan permintaan Pemerintah Pyongyang. "Dari zaman dulu, Pak Foke (Fauzi Bowo) mereka (Pyongyang) sudah minta (orangutan), tetapi makanya kami mesti persiapan segala macam dulu. Aku sih juga enggak tahu (Jakarta) ada sister city sama Pyongyang," kata Ahok di Balai Kota, Rabu (22/4/2015).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Komnas PA Bakal Beri Pendampingan Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Komnas PA Bakal Beri Pendampingan Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Megapolitan
Penanganan Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Lambat, Pelaku Dikhawatirkan Ulangi Perbuatan

Penanganan Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Lambat, Pelaku Dikhawatirkan Ulangi Perbuatan

Megapolitan
Pendaftaran PPDB Jakarta Dibuka 10 Juni, Ini Jumlah Daya Tampung Siswa Baru SD hingga SMA

Pendaftaran PPDB Jakarta Dibuka 10 Juni, Ini Jumlah Daya Tampung Siswa Baru SD hingga SMA

Megapolitan
Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Megapolitan
Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Megapolitan
Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Megapolitan
Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Megapolitan
Polisi Gadungan di Jaktim Palak Pedagang dan Warga Selama 4 Tahun, Raup Rp 3 Juta per Bulan

Polisi Gadungan di Jaktim Palak Pedagang dan Warga Selama 4 Tahun, Raup Rp 3 Juta per Bulan

Megapolitan
Pelajar dari Keluarga Tak Mampu Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis Lewat PPDB Bersama

Pelajar dari Keluarga Tak Mampu Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis Lewat PPDB Bersama

Megapolitan
Dua Wilayah di Kota Bogor Jadi 'Pilot Project' Kawasan Tanpa Kabel Udara

Dua Wilayah di Kota Bogor Jadi "Pilot Project" Kawasan Tanpa Kabel Udara

Megapolitan
Keluarga Korban Begal Bermodus 'Debt Collector' Minta Hasil Otopsi Segera Keluar

Keluarga Korban Begal Bermodus "Debt Collector" Minta Hasil Otopsi Segera Keluar

Megapolitan
Masih di Bawah Umur, Pelaku Perundungan Siswi SMP di Bogor Tak Ditahan

Masih di Bawah Umur, Pelaku Perundungan Siswi SMP di Bogor Tak Ditahan

Megapolitan
Polisi Gadungan di Jaktim Tipu Keluarga Istri Kedua Supaya Bisa Menikah

Polisi Gadungan di Jaktim Tipu Keluarga Istri Kedua Supaya Bisa Menikah

Megapolitan
Ini Berkas yang Harus Disiapkan untuk Ajukan Uji Kelayakan Kendaraan 'Study Tour'

Ini Berkas yang Harus Disiapkan untuk Ajukan Uji Kelayakan Kendaraan "Study Tour"

Megapolitan
Siswa SMP Lompat dari Gedung Sekolah, Polisi: Frustasi, Ingin Bunuh Diri

Siswa SMP Lompat dari Gedung Sekolah, Polisi: Frustasi, Ingin Bunuh Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com