Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Sebut Luka-luka di Tubuh Anak Buah Menteri Susi Wajar

Kompas.com - 23/04/2015, 15:27 WIB
Unoviana Kartika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Satuan Kerja Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan Yoseph Sairlela dinyatakan meninggal karena serangan jantung. Namun, dari tanda-tanda fisiknya, ditemukan luka pada pipi dan pelipisnya.

Tak hanya itu, di lututnya pun terdapat retak. Sehingga, ada pula dugaan pria yang meninggal di usia 54 tahun itu dibunuh. Hal ini disanggah oleh Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan Polda Metro Jaya Komisaris Besar Musyafak.

"Dari hasil otopsi, kematiannya akibat serangan jantung. Sementara luka-luka itu dianggap wajar dan bukan penyebab kematian," kata dia kepada Kompas.com, Kamis (23/4/2015).

Musyafak menduga, luka-luka yang dialami Yoseph adalah akibat terjatuh saat ia mendapat serangan jantung. Namun, hal itu masih harus didalami lagi.

"Saya hanya menyampaikan hasil otopsi, yang menyatakan korban meninggal akibat serangan jantung, bukan penganiayaan," kata dia.

Musyafak menjelaskan, Yoseph meninggal akibat serangan jantung karena ditemukan trombus pada pembuluh darah menuju jantungnya.

Trombus adalah istilah medis untuk penumpukan darah yang menggumpal karena proses pembekuan. Trombus bisa menyumbat pembuluh darah sehingga membuat darah tidak bisa mengalir dengan lancar.

Aliran darah yang tidak lancar ke jantung memicu serangan jantung. Sebab, jantung tidak lagi mendapat cukup oksigen yang dibawa oleh darah. [Baca: Kabareskrim: Anak Buah Menteri Susi yang Tewas Saksi Kunci "Illegal Fishing"]

Tidak cukupnya suplai oksigen menyebabkan kematian sel-sel jantung dan akhirnya membuat organ tersebut tidak berfungsi.

Sebelumnya, jenazah Yoseph ditemukan di salah satu hotel di Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (18/4/2015). Sempat ada dugaan Yoseph tewas karena dibunuh, karena sempat disebut ada luka di pipinya. 

Yoseph memiliki pengetahuan tentang praktik ilegal fishing yang terjadi di Benjina, Perairan Aru, Maluku. Hal ini diakui Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti. Ia mengatakan, Yoseph merupakan saksi kunci perbudakan anak buah kapal (ABK) asing di Benjina.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sesuai Namanya sebagai Seni Jalanan, Grafiti Selalu Ada di Tembok Publik

Sesuai Namanya sebagai Seni Jalanan, Grafiti Selalu Ada di Tembok Publik

Megapolitan
Panik Saat Kebakaran di Revo Town Bekasi, Satu Orang Lompat dari Lantai Dua

Panik Saat Kebakaran di Revo Town Bekasi, Satu Orang Lompat dari Lantai Dua

Megapolitan
4 Lantai Revo Town Bekasi Hangus Terbakar

4 Lantai Revo Town Bekasi Hangus Terbakar

Megapolitan
Revo Town Bekasi Kebakaran, Api Berasal dari Kompor Portabel Rumah Makan

Revo Town Bekasi Kebakaran, Api Berasal dari Kompor Portabel Rumah Makan

Megapolitan
Jalan Jenderal Sudirman Depan GBK Steril Jelang Jakarta Marathon

Jalan Jenderal Sudirman Depan GBK Steril Jelang Jakarta Marathon

Megapolitan
Rusunawa Marunda Dijarah, Ahok: Ini Mengulangi Kejadian Dulu

Rusunawa Marunda Dijarah, Ahok: Ini Mengulangi Kejadian Dulu

Megapolitan
Ahok Sudah Berubah, Masih Membara, tapi Sulit Maju di Pilkada Jakarta

Ahok Sudah Berubah, Masih Membara, tapi Sulit Maju di Pilkada Jakarta

Megapolitan
Ditanya Soal Kaesang Bakal Maju Pilkada Jakarta, Ahok: Enggak Ada Etika Saya Nilai Seseorang

Ditanya Soal Kaesang Bakal Maju Pilkada Jakarta, Ahok: Enggak Ada Etika Saya Nilai Seseorang

Megapolitan
Bukan Lagi Ibu Kota, Jakarta Diharapkan Bisa Terus Lestarikan Destinasi Pariwisata

Bukan Lagi Ibu Kota, Jakarta Diharapkan Bisa Terus Lestarikan Destinasi Pariwisata

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 23 Juni 2024 dan Besok: Tengah Malam Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 23 Juni 2024 dan Besok: Tengah Malam Cerah Berawan

Megapolitan
Ada Jakarta Marathon, Sepanjang Ruas Jalan Jenderal Sudirman Ditutup hingga Pukul 12.00 WIB

Ada Jakarta Marathon, Sepanjang Ruas Jalan Jenderal Sudirman Ditutup hingga Pukul 12.00 WIB

Megapolitan
Ahok Sentil Kualitas ASN: Kalau Bapaknya Enggak Beres, Anaknya 'Ngikut'

Ahok Sentil Kualitas ASN: Kalau Bapaknya Enggak Beres, Anaknya "Ngikut"

Megapolitan
Perayaan HUT Jakarta di Monas Bak Magnet Bagi Ribuan Warga

Perayaan HUT Jakarta di Monas Bak Magnet Bagi Ribuan Warga

Megapolitan
Ada Kebakaran di Revo Town, Stasiun LRT Bekasi Barat Tetap Layani Penumpang

Ada Kebakaran di Revo Town, Stasiun LRT Bekasi Barat Tetap Layani Penumpang

Megapolitan
HUT Jakarta, Warga Asyik Goyang Diiringi Orkes Dangdut di Monas

HUT Jakarta, Warga Asyik Goyang Diiringi Orkes Dangdut di Monas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com