Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PKL dan Parkir Liar Sesaki Samping Kantor Kecamatan Kemayoran

Kompas.com - 27/04/2015, 12:34 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pedagang kaki lima (PKL) menyesaki Jalan Serdang I. Letak jalan tersebut berada di antara Kantor Kecamatan Kemayoran dan Pasar Serdang, Jakarta Pusat.

Pedagang di jalan tersebut juga terlihat berdiri di atas saluran air di depan Pasar Serdang. Sedangkan, di samping tembok Kantor Kecamatan, pedagang kaki lima dan parkir liar menumpuk di atas saluran air.

Menurut warga, para PKL di situ sudah pernah ditertibkan. Namun mereka datang lagi dan memenuhi area itu. "Kemarin kalau gak salah seminggu lalu udah ditertibin, tapi gak tau deh ada lagi," kata warga sekitar, Lintang (28), Senin (27/4/2015).

Selain itu, sejak penertiban dulu, petugas Satuan Polisi (Satpol) Pamong Praja (PP) sempat berjaga di wilayah tersebut. Sayangnya, para Satpol PP sudah tak menampakan lagi batang hidungnya di depan Pasar Serdang dan Kantor Kecamatan Kemayoran.

"Dulu ada yang jagain di pinggir Kali Item, terus di samping kantor Kemayoran, buat jagain itu PKL. Kok sekarang gak ada lagi, ya," ucap Lintang kebingungan.

Penertiban PKL dan parkir liar di wilayah tersebut, sebelumnya untuk refungsi saluran air dan mengatur lalu lintas di sekitaran jalan. Kenyataannya, PKL kembali menguasai jalan dan lalu lintas jadi lebih padat lagi.

Saat disambangi ke Kantor Camat Kemayoran, Herry Purnama, tidak berada ditempat. Sehingga belum dapat dikonfirmasi soal keberadaan PKL dan parkir liar di samping kantornya.

"Bapak lagi tidak ada di ruangan," kata seorang staf di lantai 2 Kecamatan Kemayoran, Senin siang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Megapolitan
Cara Daftar Online Urus KTP dan KK di Tangsel

Cara Daftar Online Urus KTP dan KK di Tangsel

Megapolitan
Preman Perusak Gerobak Bubur di Jatinegara adalah Warga Setempat

Preman Perusak Gerobak Bubur di Jatinegara adalah Warga Setempat

Megapolitan
Polisi Kantongi Identitas Preman Perusak Gerobak Bubur Pakai Celurit di Jatinegara

Polisi Kantongi Identitas Preman Perusak Gerobak Bubur Pakai Celurit di Jatinegara

Megapolitan
Preman Penghancur Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Preman Penghancur Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Megapolitan
Jambret Beraksi di Depan JIS, Salah Satu Pelaku Diduga Wanita

Jambret Beraksi di Depan JIS, Salah Satu Pelaku Diduga Wanita

Megapolitan
Kondisi Terkini TKP Brigadir RAT Bunuh Diri: Sepi dan Dijaga Polisi

Kondisi Terkini TKP Brigadir RAT Bunuh Diri: Sepi dan Dijaga Polisi

Megapolitan
Wanita Jatuh ke Celah Peron dan Gerbong KRL di Stasiun Manggarai

Wanita Jatuh ke Celah Peron dan Gerbong KRL di Stasiun Manggarai

Megapolitan
Tepergok Curi Motor di Kelapa Gading, Pelaku Tembaki Sekuriti dengan Airsoft Gun

Tepergok Curi Motor di Kelapa Gading, Pelaku Tembaki Sekuriti dengan Airsoft Gun

Megapolitan
Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Megapolitan
Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Megapolitan
Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Megapolitan
Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Megapolitan
Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Megapolitan
Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com