Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Respons Bencana di Nepal, ACT Indonesia Kirim Tim Bala Bantuan

Kompas.com - 27/04/2015, 18:08 WIB
Aldo Fenalosa

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Aksi Cepat Tanggap (ACT) akan mengirimkan tim darurat bencana ke Nepal pada Selasa (28/4/2015) besok dari Jakarta. Hal itu dilakukan untuk merespons bencana alam yang terjadi di negara Asia Selatan itu.

"Kita ingin menunjukan bangsa kita sebagai bangsa yang besar pada dunia, salah satu caranya tentu saja turut peduli pada bangsa lain yang tengah kesulitan," kata Direktur ACT, Ahyudin, dalam konferensi pers di kantor ACT yang bertempat di Menara 165 Jakarta Selatan pada Senin (27/4/2015) sore.

Tim darurat bencana yang diberangkatkan itu terdiri dari tiga orang anggota yaitu Syuhelmaidi Syukur yang menjabat sebagai Senior Vice President ACT, Wahyu Novyan selaku manajer dari Disaster Management Institute of Indonesia, serta Bambang Triyono pimpinan direktorat komunikasi di ACT.

Nantinya, selama satu bulan di sana masing-masing mereka akan membantu para korban bencana dengan kemampuan yang mereka miliki.

Tim darurat bencana yang bertolak dari Ibu Kota itu dibekali pendanaan sebesar Rp 300 juta. Uang tersebut didapat dari donasi kemanusiaan yang dikumpulkan ACT dari berbagai belahan Indonesia.

Saat di sana, donasi itu akan dibelanjakan untuk kebutuhan pangan, medis, dan sandang yang menjadi kebutuhan utama rakyat Nepal.

"Dini hari pukul 02.00 WIB kita akan bersiap di Bandara Soekarno-Hatta untuk take off langsung ke Kathmandu pada pukul 05.45 WIB. Tiga orang ini akan bekerja untuk memberi bantuan kebutuhan siap saji, obat-obatan, dan kebutuhan sandang," ucap Ahyudin.

Pihak otoritas Nepal telah resmi menyatakan negaranya dalam keadaan darurat bencana sejak Sabtu (25/4/2015) lalu. Karenanya, pemerintah negara itu mengundang organisasi kemanusiaan dunia untuk turut berpartisipasi memberikan bantuan kemanusiaan di Nepal.

"Mari kita memberi empati dan simpati yang tinggi di Nepal, seperti yang bangsa lain tunjukkan ke kita saat adanya bencana di negeri kita sendiri beberapa waktu lalu," kata Ahyudin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Iseng Masukan Cincin ke Kelamin hingga Tersangkut, Pria di Bekasi Minta Bantuan Damkar Buat Melepas

Iseng Masukan Cincin ke Kelamin hingga Tersangkut, Pria di Bekasi Minta Bantuan Damkar Buat Melepas

Megapolitan
Sopir Truk Sampah di Kota Bogor Mogok Kerja, Puluhan Kendaraan Diparkir di Dinas Lingkungan Hidup

Sopir Truk Sampah di Kota Bogor Mogok Kerja, Puluhan Kendaraan Diparkir di Dinas Lingkungan Hidup

Megapolitan
Terobos Jalur Transjakarta, Zoe Levana: Saya Salah dan Tidak Akan Mengulangi Lagi

Terobos Jalur Transjakarta, Zoe Levana: Saya Salah dan Tidak Akan Mengulangi Lagi

Megapolitan
Pembegal Casis Bintara Polri Jual Motor Korban Rp 3,3 Juta

Pembegal Casis Bintara Polri Jual Motor Korban Rp 3,3 Juta

Megapolitan
Zoe Levana Mengaku Tak Sengaja Terobos Jalur Transjakarta, Berujung Terjebak 4 Jam

Zoe Levana Mengaku Tak Sengaja Terobos Jalur Transjakarta, Berujung Terjebak 4 Jam

Megapolitan
Ini Tampang Madun, Conde, Buluk, dan Kerdil, Komplotan Begal yang Bacok Casis Bintara di Jakbar

Ini Tampang Madun, Conde, Buluk, dan Kerdil, Komplotan Begal yang Bacok Casis Bintara di Jakbar

Megapolitan
Zeo Levana Mengaku Buat Konten Terjebak di 'Busway' atas Permintaan Sopir Bus Transjakarta

Zeo Levana Mengaku Buat Konten Terjebak di "Busway" atas Permintaan Sopir Bus Transjakarta

Megapolitan
Masuk dan Terjebak di Jalur Transjakarta, Zoe Levana: Kami Tak Sengaja

Masuk dan Terjebak di Jalur Transjakarta, Zoe Levana: Kami Tak Sengaja

Megapolitan
Pembebasan Ketua Kelompok Tani KSB Jadi Syarat Warga Mau Tinggalkan Rusun Kampung Bayam

Pembebasan Ketua Kelompok Tani KSB Jadi Syarat Warga Mau Tinggalkan Rusun Kampung Bayam

Megapolitan
Dishub DKI Tindak 216 Jukir Liar di Jakarta Selama Sepekan

Dishub DKI Tindak 216 Jukir Liar di Jakarta Selama Sepekan

Megapolitan
Diperiksa Polisi, Zoe Levana Cerita Kronologi Terjebak di Jalur Transjakarta Selama 4 Jam

Diperiksa Polisi, Zoe Levana Cerita Kronologi Terjebak di Jalur Transjakarta Selama 4 Jam

Megapolitan
Tumpukan Sampah Menggunung di Kembangan, Warga Keluhkan Bau Menyengat

Tumpukan Sampah Menggunung di Kembangan, Warga Keluhkan Bau Menyengat

Megapolitan
Polisi Tilang Zoe Levana Usai Terobos Jalur Transjakarta

Polisi Tilang Zoe Levana Usai Terobos Jalur Transjakarta

Megapolitan
PPDB SMP Jakarta 2024: Kuota, Seleksi, Jalur, dan Jadwalnya

PPDB SMP Jakarta 2024: Kuota, Seleksi, Jalur, dan Jadwalnya

Megapolitan
Gudang Ekspedisi di Bogor Disebut Mirip Kelab Malam, Setel Musik Kencang hingga Diprotes Warga

Gudang Ekspedisi di Bogor Disebut Mirip Kelab Malam, Setel Musik Kencang hingga Diprotes Warga

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com