Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siswi SMAN 6 Jakarta: Splash After Class Itu Alay Sih...

Kompas.com - 27/04/2015, 19:27 WIB
Aldo Fenalosa

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Sejumlah siswa SMA di Jakarta tidak setuju dengan acara "Splash After Class" yang menghebohkan beberapa sekolah baru-baru ini. Menurut mereka, acara tersebut hanya mencari sensasi belaka.

"Splash After Class itu alay sih, kita juga harus tahu negara kita, kita kan bukan kayak di luar negeri. Memang dipikir summer (musim panas)," kata Aisyah kepada Kompas.com, Senin (27/4/2015) sore.

Aisyah adalah satu siswi di SMA Negeri 6 Jakarta Selatan yang baru saja selesai mengikuti ujian nasional.

Ridho, siswa lain di SMAN 6 Jakarta Selatan, juga mengkritik rencana diselenggarakannya acara itu. Kata Ridho, pihak penyelenggara hanya memikirkan keuntungan semata daripada hal-hal positif yang didapat peserta.

Ridho yang saat ini duduk di bangku kelas XI menilai banyak acara kreatif yang bisa dihadirkan oleh penyelenggara, entah itu lari maraton maupun konser musik.

"Apa sih acara mahal kayak gitu? Cuma buat hura-hura doang, mending event running, nonton konser, atau gue travelling sendiri aja sekalian," ujarnya.

Vindy, salah satu siswa di SMAN 70 Jakarta Selatan, mengaku mendapat kabar soal acara itu dari teman sepermainannya beberapa hari sebelum acara itu digelar.

Menurut Vindy, konsep acara itu terlalu berani sehingga menerima banyak kecaman dari warga Jakarta.

"Coba acaranya wajar-wajar saja, kayak kabaret atau pensi dengan band-band populer lebih bisa diterima, ini promotornya nekat sih soalnya. Gagal deh tuh acara," ucap Vindy.

Sementara itu, Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Jumat (24/4/2015), akhirnya menurunkan surat edaran berupa larangan pada para murid SMA di Jakarta untuk mengikuti sejumlah acara sejenis Splash After Class.

Sanksi atas larangan itu disebut berpotensi menggagalkan keputusan kelulusan murid-murid yang telah menyelesaikan UN.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Buang Jasad Korban Pakai Motor

Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Buang Jasad Korban Pakai Motor

Megapolitan
Dari Lima Orang, Hanya Dharma Pongrekun yang Serahkan Bukti Dukungan Cagub Independen

Dari Lima Orang, Hanya Dharma Pongrekun yang Serahkan Bukti Dukungan Cagub Independen

Megapolitan
Pria Dalam Sarung di Pamulang Dibunuh Pakai Golok di Warungnya

Pria Dalam Sarung di Pamulang Dibunuh Pakai Golok di Warungnya

Megapolitan
KPU DKI: Poempida Hidayatullah Sempat Minta Akses Silon Cagub Independen

KPU DKI: Poempida Hidayatullah Sempat Minta Akses Silon Cagub Independen

Megapolitan
Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ternyata Keponakan Sendiri, Baru Dipekerjakan Buat Jaga Warung

Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ternyata Keponakan Sendiri, Baru Dipekerjakan Buat Jaga Warung

Megapolitan
Pengoplos Elpiji 3 Kg di Bogor Raup Untung hingga Rp 5 Juta Per Hari

Pengoplos Elpiji 3 Kg di Bogor Raup Untung hingga Rp 5 Juta Per Hari

Megapolitan
Ada Plang 'Parkir Gratis', Jukir Liar Masih Beroperasi di Minimarket Palmerah

Ada Plang "Parkir Gratis", Jukir Liar Masih Beroperasi di Minimarket Palmerah

Megapolitan
Pria Dalam Sarung di Pamulang Dibunuh di Warung Kelontong Miliknya

Pria Dalam Sarung di Pamulang Dibunuh di Warung Kelontong Miliknya

Megapolitan
Polisi: Kantung Parkir di Masjid Istiqlal Tak Seimbang dengan Jumlah Pengunjung

Polisi: Kantung Parkir di Masjid Istiqlal Tak Seimbang dengan Jumlah Pengunjung

Megapolitan
Masyarakat Diminta Tak Tergoda Tawaran Sewa Bus Murah yang Tak Menjamin Keselamatan

Masyarakat Diminta Tak Tergoda Tawaran Sewa Bus Murah yang Tak Menjamin Keselamatan

Megapolitan
SMK Lingga Kencana Depok Berencana Beri Santunan ke Keluarga Siswa Korban Kecelakaan

SMK Lingga Kencana Depok Berencana Beri Santunan ke Keluarga Siswa Korban Kecelakaan

Megapolitan
Tukang Tambal Ban yang Digeruduk Ojol Sudah 6 Tahun Mangkal di MT Haryono

Tukang Tambal Ban yang Digeruduk Ojol Sudah 6 Tahun Mangkal di MT Haryono

Megapolitan
Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ternyata Keponakannya Sendiri

Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ternyata Keponakannya Sendiri

Megapolitan
Terungkap, Jasad Pria Dalam Sarung di Pamulang Ternyata Pemilik Warung Kelontong

Terungkap, Jasad Pria Dalam Sarung di Pamulang Ternyata Pemilik Warung Kelontong

Megapolitan
Kronologi Tukang Tambal Ban di Jalan MT Haryono Digeruduk Ojol

Kronologi Tukang Tambal Ban di Jalan MT Haryono Digeruduk Ojol

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com