Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembuatan Sabu Beralih ke Rumahan

Kompas.com - 29/04/2015, 18:15 WIB
JAKARTA, KOMPAS — Produksi sabu kini beralih ke rumahan. Dalam sepekan terakhir, tiga pabrik sabu rumahan di tiga lokasi berbeda, yaitu Aceh, Medan, dan Jakarta, diungkap aparat Badan Narkotika Nasional.

"Geliat produksi sabu rumahan sudah mengkhawatirkan dan perlu diwaspadai. Bahkan, produksinya dilakukan di daerah terpencil, seperti di Aceh Tamiang," ujar Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Badan Narkotika Nasional (BNN) Slamet Pribadi, Selasa (28/4), di Jakarta.

Setelah mengungkap pabrik sabu rumahan di Aceh dan Medan, Jumat (24/4), BNN juga menggerebek pabrik sabu rumahan di Rumah Susun Kapuk Muara, Jakarta Utara, Senin lalu.

Dalam kasus ini, BNN telah menetapkan empat tersangka yang masih satu keluarga. Mereka adalah KTJ (58) berikut kedua anaknya, SA (36) dan AL (34), serta NA (33). NA adalah kekasih AL.

Keempatnya dijerat Undang- Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, dengan ancaman hukuman maksimal pidana mati.

Dalam menjalankan aksi, para pelaku memiliki trik khusus untuk mengelabui tetangga. "Mereka sengaja membakar dupa. Selain untuk keperluan sembahyang, dupa juga dibakar agar aroma bahan kimia yang digunakan untuk meracik sabu tidak tercium tetangga," ujar Slamet.

Ia melanjutkan, AL yang berperan sebagai peracik pernah ditahan di Lembaga Pemasyarakatan Cipinang selama lima tahun, hingga November 2014, terkait peredaran ekstasi.

"Dia bukan pemain baru. Di dalam tahanan pun dia belajar teori meracik sabu, terutama proses dan bahan-bahan pembuatannya. AL mengaku sempat meracik selama sebulan," kata Slamet.

Namun, Slamet tidak menyebut identitas orang yang mengajari AL meracik sabu itu. "Masih diselidiki. Kami juga belum bisa menginformasikan apakah orang tersebut masih berada di dalam atau sudah di luar lapas," ujarnya. Dalam sekali proses peracikan, tersangka dapat memproduksi sabu 0,5-1 kilogram.

Dalam penggerebekan Senin, BNN menyita sabu hasil produksi 162 gram, sabu cair dalam proses kristalisasi 150 mililiter, efedrin (diekstrak dari obat flu), asam sulfat, toluen, aseton, metanol, lodin, red phosphor, dan soda api.

Kepala BNN Anang Iskandar berharap masyarakat proaktif dengan melaporkan kegiatan yang mencurigakan di lingkungan masing-masing, misalnya jika mengetahui penggunaan bahan kimia tak berizin. Hal itu bertujuan mencegah menjamurnya industri narkoba rumahan. Penggerebekan di Kapuk Muara merupakan contoh penangkapan yang bermula dari laporan warga. (B07)

------------

Artikel ini sebelumnya ditayangkan di harian Kompas edisi Rabu, 29 April 2015, dengan judul "Pembuatan Sabu Beralih ke Rumahan"

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penolakan Revisi UU Penyiaran Menguat, Kebebasan Pers Terancam dan Demokrasi Dikhawatirkan Melemah

Penolakan Revisi UU Penyiaran Menguat, Kebebasan Pers Terancam dan Demokrasi Dikhawatirkan Melemah

Megapolitan
Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 28 Mei 2024

Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 28 Mei 2024

Megapolitan
Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 28 Mei 2024

Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 28 Mei 2024

Megapolitan
Kala Komnas HAM Turun Tangan di Kasus 'Vina Cirebon', Janji Dampingi Keluarga Korban

Kala Komnas HAM Turun Tangan di Kasus "Vina Cirebon", Janji Dampingi Keluarga Korban

Megapolitan
SIM C1 Resmi Diterbitkan, Digadang-gadang Mampu Tekan Angka Kecelakaan

SIM C1 Resmi Diterbitkan, Digadang-gadang Mampu Tekan Angka Kecelakaan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Keluarga Vina Yakni Pegi Tersangka Utama Pembunuhan | Ahok Ditawari PDIP Maju Pilkada Sumut

[POPULER JABODETABEK] Keluarga Vina Yakni Pegi Tersangka Utama Pembunuhan | Ahok Ditawari PDIP Maju Pilkada Sumut

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Selasa 28 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam Ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Selasa 28 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam Ini Cerah Berawan

Megapolitan
NIK KTP Bakal Dijadikan Nomor SIM Mulai 2025, Korlantas Polri: Agar Jadi Satu Data dan Memudahkan

NIK KTP Bakal Dijadikan Nomor SIM Mulai 2025, Korlantas Polri: Agar Jadi Satu Data dan Memudahkan

Megapolitan
8 Tempat Makan dengan Playground di Jakarta

8 Tempat Makan dengan Playground di Jakarta

Megapolitan
Pegi Bantah Jadi Otak Pembunuhan, Kuasa Hukum Keluarga Vina: Itu Hak Dia untuk Berbicara

Pegi Bantah Jadi Otak Pembunuhan, Kuasa Hukum Keluarga Vina: Itu Hak Dia untuk Berbicara

Megapolitan
Polisi Tangkap Pria Paruh Baya Pemerkosa Anak Disabilitas di Kemayoran

Polisi Tangkap Pria Paruh Baya Pemerkosa Anak Disabilitas di Kemayoran

Megapolitan
Pengamat: Jika Ahok Diperintahkan PDI-P Maju Pilkada Sumut, Suka Tak Suka Harus Nurut

Pengamat: Jika Ahok Diperintahkan PDI-P Maju Pilkada Sumut, Suka Tak Suka Harus Nurut

Megapolitan
Pria Tanpa Identitas Ditemukan Tewas Dalam Toren Air di Pondok Aren

Pria Tanpa Identitas Ditemukan Tewas Dalam Toren Air di Pondok Aren

Megapolitan
Polisi Dalami Keterlibatan Caleg PKS yang Bisnis Sabu di Aceh dengan Fredy Pratama

Polisi Dalami Keterlibatan Caleg PKS yang Bisnis Sabu di Aceh dengan Fredy Pratama

Megapolitan
Temui Komnas HAM, Kuasa Hukum Sebut Keluarga Vina Trauma Berat

Temui Komnas HAM, Kuasa Hukum Sebut Keluarga Vina Trauma Berat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com