Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PKS Berharap Ahok dan Ridwan Kamil Tak Bersaing dalam Pencitraan

Kompas.com - 07/05/2015, 17:29 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Dewan Pimpinan Wilayah Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DKI Jakarta berharap Gubernur Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama dan Wali Kota Bandung Ridwan Kamil tidak terpengaruh hasil survei terbaru Cyrus Network yang menyebutkan keduanya berpotensi menjadi saingan berat pada Pilkada 2017.

Sebab, bila sampai hal itu terjadi, PKS khawatir keduanya akan lebih sibuk dengan agenda pencitraan ketimbang fokus pada kegiatan pembangunan di wilayahnya masing-masing.

"Jangan sampai nantinya masyarakat Jakarta dan Bandung bukannya menikmati hasil pembangunan, melainkan malah disuguhkan pencitraan," ujar Ketua DPW PKS Selamat Nurdin kepada Kompas.com, Kamis (7/5/2015).

Selamat menyampaikan hal tersebut untuk menanggapi hasil survei terbaru Cyrus Network. Hasil survei tersebut menunjukkan, jika Pilkada DKI digelar saat ini, Ahok akan mendapatkan 42,5 persen, sedangkan Ridwan Kamil 38,6 persen.

Atas dasar itu, Cyrus menilai Ridwan Kamil berpotensi menjadi saingan berat Ahok jika maju dalam Pilkada DKI yang rencananya akan digelar pada 2017.

Selamat menganggap hasil survei itu terlalu prematur. Sebab, ia menganggap waktu pelaksanaan Pilkada DKI masih tergolong lama.

Dia kembali menegaskan hal tersebut berpotensi membuat orang yang dijagokan, terutama yang sedang menjabat sebagai pejabat publik, akan cenderung lebih banyak melakukan pencitraan ketimbang melaksanakan tugasnya.

"Yang sering terjadi begitu. Kalau digadang-gadang terlalu awal, nanti lebih banyak pencitraan daripada bekerjanya," ujar Selamat.

Meski demikian, Selamat berharap masih ada sisi positif yang bisa diambil dari survei yang dilakukan Cyrus. Sisi positif itu adalah baik Ahok dan Ridwan Kamil menjadi terpacu untuk semakin menggiatkan pembangunan di masing-masing wilayah yang mereka pimpin.

"Silakan keduanya bersaing dalam hal kinerja, tetapi jangan bersaing dalam hal pencitraan," ucap dia.

Survei yang dilakukan Cyrus diselenggarakan pada 23 April-27 April 2015 dengan metode multistage random sampling. Survei dilakukan dengan cara mewancarai responden secara langsung.

Para responden yang terpilih berjumlah 1.000 orang dan berusia minimal 17 tahun. Mereka berasal dari seluruh kelurahan yang ada di Jakarta.

Cyrus menyebut hasil survei yang mereka lakukan memiliki tingkat kepercayaan 95 persen dan margin of error lebih kurang 3,1 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Warga Sebut Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Dalam Sarung Terdengar Pukul 05.00 WIB

Warga Sebut Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Dalam Sarung Terdengar Pukul 05.00 WIB

Megapolitan
Pria Dalam Sarung di Pamulang Diduga Belum Lama Tewas Saat Ditemukan

Pria Dalam Sarung di Pamulang Diduga Belum Lama Tewas Saat Ditemukan

Megapolitan
Penampakan Lokasi Penemuan Mayat Pria dalam Sarung di Pamulang Tangsel

Penampakan Lokasi Penemuan Mayat Pria dalam Sarung di Pamulang Tangsel

Megapolitan
Warga Sebut Ada Benda Serupa Jimat pada Mayat Dalam Sarung di Pamulang

Warga Sebut Ada Benda Serupa Jimat pada Mayat Dalam Sarung di Pamulang

Megapolitan
Soal Duet Anies-Ahok di Pilkada DKI, PDI-P: Karakter Keduanya Kuat, Siapa yang Mau Jadi Wakil Gubernur?

Soal Duet Anies-Ahok di Pilkada DKI, PDI-P: Karakter Keduanya Kuat, Siapa yang Mau Jadi Wakil Gubernur?

Megapolitan
Warga Dengar Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Pria Dalam Sarung di Pamulang

Warga Dengar Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Pria Dalam Sarung di Pamulang

Megapolitan
Bungkamnya Epy Kusnandar Setelah Ditangkap Polisi karena Narkoba

Bungkamnya Epy Kusnandar Setelah Ditangkap Polisi karena Narkoba

Megapolitan
Polisi Cari Tahu Alasan Epy Kusnandar Konsumsi Narkoba

Polisi Cari Tahu Alasan Epy Kusnandar Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Epy Kusnandar Terlihat Linglung Usai Tes Kesehatan, Polisi: Sudah dalam Kondisi Sehat

Epy Kusnandar Terlihat Linglung Usai Tes Kesehatan, Polisi: Sudah dalam Kondisi Sehat

Megapolitan
Usai Tes Kesehatan, Epy Kusnandar Bungkam Saat Dicecar Pertanyaan Awak Media

Usai Tes Kesehatan, Epy Kusnandar Bungkam Saat Dicecar Pertanyaan Awak Media

Megapolitan
Polisi Selidiki Penemuan Mayat Pria Terbungkus Kain di Tangsel

Polisi Selidiki Penemuan Mayat Pria Terbungkus Kain di Tangsel

Megapolitan
Polisi Tes Kesehatan Epy Kusnandar Usai Ditangkap Terkait Kasus Narkoba

Polisi Tes Kesehatan Epy Kusnandar Usai Ditangkap Terkait Kasus Narkoba

Megapolitan
Tersangkut Kasus Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap Dalam Kondisi Sadar

Tersangkut Kasus Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap Dalam Kondisi Sadar

Megapolitan
Mayat yang Ditemukan Dalam Sarung di Pamulang Berjenis Kelamin Pria dan Berusia Sekitar 40 Tahun

Mayat yang Ditemukan Dalam Sarung di Pamulang Berjenis Kelamin Pria dan Berusia Sekitar 40 Tahun

Megapolitan
Polisi Otopsi Mayat Pria Terbungkus Kain yang Ditemukan di Tangsel

Polisi Otopsi Mayat Pria Terbungkus Kain yang Ditemukan di Tangsel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads

Copyright 2008 - 2023 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com