Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hakim Tipikor Luapkan Unek-unek soal Bus Transjakarta

Kompas.com - 13/05/2015, 22:46 WIB
Aldo Fenalosa

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Hakim Artha Theresia meluapkan sejumlah pertanyaan terpendam terkait kebijakan pengoperasian bus transjakarta yang berasal dari kajian Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT).

Marzan Aziz Iskandar yang memimpin BPPT saat terobosan moda transportasi bus transjakarta diluncurkan pertama kali di Jakarta diberondong kritik oleh Artha karena terobosan itu masih belum mampu meningkatkan kualitas transportasi umum Ibu Kota sampai saat ini.

"Sebagai rakyat penduduk Jakarta, saya mau tanya, apa sih pertimbangannya penggunaan transjakarta? Itu jalanan besarnya kan udah macet, dipotong dengan jalur transjakarta makin sempit. Apa yang jadi baik di situ?" tanya Artha kepada Marzan yang hadir ke Pengadilan Tipikor untuk bersaksi dalam persidangan kasus dugaan korupsi pengadaan bus transjakarta periode 2012-2013, Rabu (13/5/2015) sore.

Setelah berpikir sejenak, Marzan lalu menjawab bahwa kebijakan bus transjakarta itu diterapkan untuk mendidik dan membiasakan masyarakat menggunakan sistem transportasi umum.

Artha, yang belum puas dengan jawaban Marzan, mengkritik perihal sistem bus transjakarta yang masih memprihatinkan hingga sekarang. Menurut dia, masyarakat tidak akan terdidik menggunakan transportasi umum bila operasional bus transjakarta masih menimbulkan kemacetan.

"Mengapa dulu tidak bikin MRT, misalnya? Mengapa justru mengurangi fasilitas (jalan) yang sudah ada, yang menurut kami, pengguna, malah semakin ribet. Itu saja, enggak usah dijawab juga, udah lama saya ingin mengeluarkan unek-unek ini, kebetulan sekarang ketemu orangnya," ujar Artha.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Megapolitan
Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Megapolitan
Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Megapolitan
Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin 'Jogging Track'

Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin "Jogging Track"

Megapolitan
Buka Pendaftaran, KPU DKI Jakarta Butuh 801 Petugas PPS untuk Pilkada 2024

Buka Pendaftaran, KPU DKI Jakarta Butuh 801 Petugas PPS untuk Pilkada 2024

Megapolitan
KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Anggota PPS untuk Pilkada 2024

KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Anggota PPS untuk Pilkada 2024

Megapolitan
Bantu Buang Mayat Wanita Dalam Koper, Aditya Tak Bisa Tolak Permintaan Sang Kakak

Bantu Buang Mayat Wanita Dalam Koper, Aditya Tak Bisa Tolak Permintaan Sang Kakak

Megapolitan
Pemkot Depok Bakal Bangun Turap untuk Atasi Banjir Berbulan-bulan di Permukiman

Pemkot Depok Bakal Bangun Turap untuk Atasi Banjir Berbulan-bulan di Permukiman

Megapolitan
Duduk Perkara Pria Gigit Jari Satpam Gereja sampai Putus, Berawal Pelaku Kesal dengan Teman Korban

Duduk Perkara Pria Gigit Jari Satpam Gereja sampai Putus, Berawal Pelaku Kesal dengan Teman Korban

Megapolitan
15 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

15 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Bantu Buang Mayat, Adik Pembunuh Wanita Dalam Koper Juga Jadi Tersangka

Bantu Buang Mayat, Adik Pembunuh Wanita Dalam Koper Juga Jadi Tersangka

Megapolitan
Banjir Berbulan-bulan di Permukiman Depok, Pemkot Bakal Keruk Sampah yang Tersumbat

Banjir Berbulan-bulan di Permukiman Depok, Pemkot Bakal Keruk Sampah yang Tersumbat

Megapolitan
Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper Terungkap, Korban Ternyata Minta Dinikahi

Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper Terungkap, Korban Ternyata Minta Dinikahi

Megapolitan
Tak Cuma di Medsos, DJ East Blake Juga Sebar Video Mesum Mantan Kekasih ke Teman dan Keluarganya

Tak Cuma di Medsos, DJ East Blake Juga Sebar Video Mesum Mantan Kekasih ke Teman dan Keluarganya

Megapolitan
Heru Budi Usul Bangun 'Jogging Track' di RTH Tubagus Angke yang Diduga Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Usul Bangun "Jogging Track" di RTH Tubagus Angke yang Diduga Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com