Pantauan Kompas.com di lokasi sejak pukul 07.00 WIB, sejumlah orang yang merupakan karyawan pabrik berkerumun di depan gerbang pabrik yang masih ditutup. Sebagian dari mereka bahkan memenuhi sebagian ruas jalan, tetapi tidak menyebabkan kemacetan berarti.
Suasana di dalam pabrik sendiri kosong dan gelap. Tidak terlihat ada garis polisi dipasang, hanya pagar yang ditutup rapat. Di dalam pabrik, terlihat dua hingga tiga petugas keamanan pabrik yang berjaga di dalam. Sesekali, mereka berbincang dengan karyawan di luar pagar.
Hingga pukul 08.00 WIB, ada seorang berpakaian kemeja lengan panjang dan celana bahan serta sepatu pantofel yang menghampiri semua karyawan, baik yang berada di depan pagar maupun di samping kiri dan kanan jalan. Orang itu terlihat berbincang dan mengarahkan para karyawan.
"Tadi disuruh buat masuk, tetapi karyawan doang yang boleh masuk. Kalau ada yang mau ambil DVD, enggak boleh," kata salah seorang karyawan, Siti (23).
Siti menambahkan, orang yang menyuruhnya dan temannya itu tidak memperkenalkan dirinya sebagai siapa. Namun, dari gelagatnya, Siti menduga orang itu sebagai polisi. Adapun orang itu ditemani oleh beberapa pria lain yang memantau dari kejauhan.
Karyawan lain, Singgih (37), menyebutkan bahwa pabrik tersebut ditutup selama seminggu sehingga tidak boleh ada transaksi sama sekali sampai pada Senin depan.
"Tutup seminggu. Kalau masuk buat rapi-rapi boleh, tapi enggak boleh ambil DVD," tutur Singgih.
Orang yang menyuruh-nyuruh para karyawan itu juga meminta bagi mereka yang berkerumun di pinggir jalan agar bubar. Dari kejauhan, terdengar suara orang tersebut yang berbicara dengan nada yang agak keras.
"Jangan kumpul-kumpul gini, kayak anak kecil saja. Bubar, bubar, nanti jadi perhatian orang," kata dia.
Menurut warga sekitar, pabrik DVD bajakan itu sudah cukup lama beroperasi. Selain karyawan, biasanya, ada pedagang-pedagang kecil yang juga datang ke sana untuk membeli DVD bajakan dalam jumlah besar yang nantinya dijual lagi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.