Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korban Pencabulan oleh Guru J di Cipayung Bertambah Jadi Lima

Kompas.com - 21/05/2015, 14:34 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Korban dugaan pencabulan oleh seorang guru SD 02 Cipayung, Jakarta Timur, berinisial J, ternyata mencapai lima orang. Sebelumnya diberitakan, J diduga telah melakukan pencabulan terhadap dua orang murid sekolah tersebut.

Bertambahnya jumlah korban ini berdasarkan hasil sementara pemeriksaan terhadap kasus tersebut. Hari ini, aparat penyidik Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Metro Jakarta Timur sudah mendatangi sekolah untuk menemui korban.

Penyidik mendatangi korban untuk membuat BAP kasusnya. Turut mendampingi, Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) dan perwakilan dari Kementerian Sosial. Ketua Komnas PA, Arist Merdeka Sirait mengatakan, para korbannya adalah murid kelas V sekolah tersebut.

"Saya memastikan telah terjadi kejahatan seksual terhadap lima orang anak kelas V SD, yang dilakukan oleh seorang guru wali kelas berinisial J," kata Arist, kepada wartawan, di sekolah tersebut, Kamis (21/5/2015).

Menurut Arist, J melakukan aksinya mulai tiga bulan belakangan. Berbagai modus digunakan oleh J untuk melampiaskan nafsu bejatnya. Mulai dari ancaman, bujuk rayu, hingga intimidasi terhadap korban.

Kepala Sekolah SD 02 Cipayung, Siti Khotijah, membenarkan kasus pencabulan yang terjadi di sekolah tersebut oleh salah satu guru berinisial J. Pelaku yang berstatus PNS aktif itu baru saja pindah ke sekolah tersebut.

"Dia pindahan dari Kramatjati, tiga setengah bulan lalu. Saat ini kita berhentikan tidak mengajar dulu," ujar Siti.

Sebelumnya, J dilaporkan kepada pihak berwajib setelah diduga melakukan tindak pencabulan terhadap dua orang muridnya. Kasus pencabulan tersebut menimpa murid perempuan SD tersebut berinisial I (10) dan N (10). Guru berinisial J tersebut diduga telah melakukan pencabulan terhadap I dan N di dalam sekolah. Perbuatan cabul J ini dilakukan beberapa kali.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com